Contoh Kalimat Polisemi adalah sebagai berikut:
- Saya masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Rani. (darah=kesaudaraan)
- Tubuhnya berlumuran darah setelah kepalanya terbentur tiang listrik. (darah=yang berada dalam tubuh)
Perhatikan kata darah pada kalimat 1 berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat 2 berarti zat merah dalam tubuh kita (makna denotasi)
- Kepala berdarah kena pecahan kaca
- Kepala sekolah itu ibu saya, kepala kantor itu bibi saya
Dari contoh diatas maka kepala memiliki arti bagian tubuh manusia, dapat berarti (sesuatu yang berada di atas, tubuh manusia sesuatu yang berbentuk bulat), sedangkan Kepala sekolah berarti (atasan, dan ketua atau pemimpin).
Berikut faktor penyebab terjadinya polisemi antara lain sebagai berikut:
- Pergeseran pemakaian Polisemi dapat terbentuk karena adanya pergeseran makna dalam pemakaian bahasa
- Penafsiran atas pasangan berhomonim Polisemi yang terbentuk karena mengalami penafsiran kembali dengan kata-kata berhomonim
- Kecepatan melafalkan kata
- Faktor gramatikal
- Faktor leksikal
- Faktor pengaruh Bahasa asing
- Faktor pemakaian Bahasa yang ingin menghemat penggunaan kata
- Faktor Bahasa itu sendiri yang terbuka untuk menerima perubahan, baik perubahan bentuk maupun perubahan makna.