Jenis Vitamin yang Larut dalam Air – Vitamin adalah suatu zat organik yang berfungsi sebagai katalisator untuk reaksi-reaksi kimiawi dalam tubuh makhluk hidup (bio-katalisator).
Kekurangan vitamin dapat berakibat terganggunya reaksi-reaksi kimiawi dalam tubuh dan timbulnya beberapa macam penyakit ataupun kelainan. Tiap jenis vitamin mempunyai fungsi tertentu, yang satu tidak dapat digantikan oleh yang lain.
Vitamin yang larut dalam Air
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin yang larut dalam air dan mudah diserap ke dalam jaringan untuk segera digunakan. Karena mereka tidak disimpan di dalam tubuh, mereka perlu diisi ulang secara teratur dalam makanan kita. Kelebihan vitamin yang larut dalam air dengan cepat diekskresikan dalam urin dan jarang terakumulasi ke tingkat toksik. Oleh karena itu, beberapa jenis vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin C, dapat menyebabkan diare jika dikonsumsi secara berlebihan. Vitamin yang larut dalam air termasuk kelompok B-kompleks dan vitamin C
Vitamin C
Vitamin C berperan penting dalam daya tahan tubuh terhadap infeksi, pembentukan sel-sel merah darah (erythrosit) dan pembentukan jaringan jaringan penghubung terutama pada tulang dan gigi
Kekurangan vitamin C mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi, terjadinya anemia dan penyakit Scorbut dengan gejala gusi gampang berdarah, juga kulit mudah mengelupas.
Sumber vitamin C adalah sayuran hijau dan buah-buahan segar yang berwarna kuning atau merah. Vitamin C mudah larut dalam air, juga mudah rusak apabila terkena panas ataupun bila bahan makanan disimnan lama.
Vitamin B-Complek
Yang termasuk dalam B-Complek adalah vitamin-vitamin B1, B2, (Riboflavin), B6 (Pyridxin). B12, niacin, asam folic, asam panthothenat, cholin dan biotin.
Vitamin B1 (Thiamin)
Kekurangan vitamin B1 berakibat timbulnya penyakit beri-beri, dengan gejala nafsu makan hilang, kesemutan dan kelelahan pada kaki, pegal-pegal pada tangan dan kaki, jantung berdebar-debar, kemudian timbul oedema, mula-muÌa pada kaki kemudian dapat menyebar keseluruh tubuh.
Sumber vitamin B1 beras tumbuk, kacang-kacangan kering: kacang hijau, kacang merah, kacang tholo, kacang tanah, dsb. Sayuran hijau, ikan, telur, susu.
Vitamin B2
Vitamin B2 penting untuk pernafasan sel, pertumbuhan, pemeliharaan jaringan syaraf, jaringan ephitel dan cornea mata. Kekurangan vitamin B2 berakibat cheilosis dengan gejala timbulnya luka-luka disudut-sudut mulut dan pada cornea mata tumbuh pembuluh-pembuluh darah halus.
Sumber vitamin B2 : beras tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau, susu.
Vitamin B6 (pyridoxin)
Vitamin B6 penting untuk metabolisme protein dan Jemak. Kekurangan vitamin ini mengakibatkan terjadinya anemia dan dermatitis.
Sumber vitamin B6 : beras tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan hati.
Vitamin B12
Vitamin B12 berperan penting dalam pembentukan erythrosit. Kekurangan vitamin ini menyebabkan terjadinya anemia pernisiosa.
Sumber vitamin B12: daging, hati, ikan dan kerang.
Niacin (Asam nicotin)
Kekurangan niacin menyebabkan penyakit pellagra, dengan gejala kuit pecah-pecah terutama pada bagian-bagain yang terkena sinar matahari, gangguan pada sistem syaraf, juga gangguan pencernaan makanan.
Pellagra sering terjadi pada orang-orang yang mempergunakan jagung sebagal sumber hidrat arang yang utama, karena jagung hanya sedikit mengandung niacin dan sedikit tryptophan yang dapat diubah menjadi Niacin.
Asam Folic
Asam folic berperan penting dalam pembentukan erythrosit, karena kekurangan asam folic berakibat terjadinya anemia.
Asam Panthothenat
Asam panthothenat penting dalam proses sintesa lemak dan sterol dalam tubuh.
Chola, dan Biotin
Cholin dan Biotin berperan penting dalam metabolisme dan pengangkutan lemak. Kekurangan vitamin ini menyebabkan terjadinya perlemakan dalam hati, sehingga fungsi hati menjadi terganggu.