Kehidupan makhluk hidup sangat bergantung kepada komponen makhluk tidak hidup atau factor fisik, misalnya dalam memperoleh makanan.
Makhluk hidup memperoleh makanan dari alam dan penyebarannya pun dikendalikan oleh toleransinya terhadap kondisi lingkungan. Aktifitas makhluk hidup atau komponen biotik juga mempengaruhi lingkungan fisik atau komponen abiotic.
Contoh dimana aktivitas makhluk hidup mempengaruhi lingkungan fisik yaitu sebagai berikut :
- Oksigen yang berada diudara adalah hasil fotosintesis tumbuh – tumbuhan. Dan menghasilkan oksigen ke air dan udara.
- Akibat asam yang dikeluarkan oleh jamur dapat melarutkan mineral yang ada dalam tanah,sahingga mempercepat hancurnya batu-batuan. Terbentuknya tanah dari batuan antara lain seperti akibat hewan penggali tanah, sepwrti cacing, kepiting,serangga-serangga tanah dan lainnya. Jadi tumbuhan-tumbuhan memegang peranan penting dalam pembentukan sifat-sifat tanah.
- Secara tidak langsung daerah yang terkena gempa dan angina rebut, susunan dan sifat-sifat tanahnya akan berubah sebagai akibat banyaknya pembentukan tumbuh-tumbuhan yang tumbang dan pembusukan bangkai-bangkai hewan yang mati.
Dalam ekosistem terdapat 3 piramida ekologi, yaitu :
- Piramida jumlah yang artinya melukiskan jumlah individu yang membentuknya. Dasar dari piramida jumlah ini adalah semua organisme autotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan jalan fotosintesis. Dalam piramida ini harus lebih banyak invidunya dari tingkat diatas-atasnya.
- Piramida biomasa dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hubungan tingkat-tingkat pada jaring-jaring makanan yang ada. Sebab apabila jumlah berat kering organisme dari tiap tingkat trofik dilukiskan, maka akan diperoleh bentuk piramida yang sesungguhnya. Jadi piramida biomasa digambarkan dalam satuan berat kering persatuan luas atau dihitung dalam kilogram atau gram/m2.
- Piramida energi memberikan gambaran yang terbaik tentang sifat fungsional dari komunitas, karena jumlah dan berat organisme dapat ditunjang pada setiap tingkat tergantung pada setiap energy yang dihasilkan dan digunakan. Piramida energi dihitung dalam kalori per satuan luas per tahun atau kal/m2/tahun. Pada piramida energi akan diketahui bahwa beberapa organisme produsen mungkin jumlah biomas yang dimilikinya lebih sedikit, tetapi jumlah energi yang dihasilkan dan diberikan kepada konsumen itu lebih tinggi dari produsennya.