Evolusi adalah proses yang bertanggung jawab untuk membawa keragaman pada individu di setiap tingkat organisasi biologis.
Empat mekanisme utama yang telah memainkan peranan penting dalam mendorong evolusi meliputi: mutasi, penyimpangan genetik, aliran gen, dan seleksi alam.
Teori evolusi yang diusulkan oleh Charles Darwin memerlukan evolusi melalui seleksi alam dari semua kehidupan di bumi.
Ini menyatakan bahwa generasi baru lahir dengan ciri-ciri yang diwariskan berbeda, dan bahwa sifat-sifat yang lebih unggul untuk bertahan hidup akan diwariskan kepada generasi baru. Ini berarti bahwa dengan waktu yang cukup, suatu organisme dapat berubah dan berkembang untuk menciptakan spesies baru.
Charles Darwin menerbitkan “The Origin of Species” pada tahun 1859. Ini adalah salah satu teori yang paling diteliti dan didukung dalam sejarah manusia.
Sejak publikasi awal karya Darwin, teori evolusi telah ditingkatkan dengan termasuk studi genetika dalam teori. Genetika telah diperbesar inner evolusi menunjukkan bahwa organisme yang dibuat dengan sedikit variasi dalam gen mereka.
Mutasi pada gen bisa positif, netral atau berbahaya. Jika mutasi memberikan keuntungan bagi organisme, itu lebih mungkin untuk diperbanyak, dibawa ke generasi berikutnya dan ditingkatkan lebih jauh. Dengan waktu yang cukup untuk menyebarkan, varian dapat memperluas dan senyawa variasi lainnya yang dihasilkan di alam untuk membuat organisme lebih kompleks dari leluhur.
Menggunakan teori evolusi, ilmuwan memprediksi nenek moyang bentuk kehidupan modern, maka ahli paleontologi menemukan fosil yang didukung prediksi awal. Hal ini terjadi dengan nenek moyang paus bernama Ambulocetus natans.
Charles Darwin menyarankan beruang mungkin berkembang menjadi makhluk mirip paus besar-mulut jika diberikan waktu yang cukup. Karena ejekan dari teman-temannya, klaim ini kemudian dihapus.