Pengertian Produktivitas dalam Ekosistem – Produktivitas dalam ekosistem adalah kemampuan organisme-organisme dalam ekosistem untuk menerima dan menyimpan energi
Biomassa adalah massa organisme atau bahan organik yang tinggal di daerah satuan ekosistem pada waktu tertentu. Jumlah biomassa bervariasi dari satu ekosistem ke ekosistem yang lain. Hal ini dinyatakan dalam massa per satuan luas.
Jika kita membandingkan ekosistem hutan, gurun atau ekosistem tundra, kita menemukan bahwa biomassa dari ekosistem hutan lebih besar dari dua ekosistem lainnya. Hal ini disebabkan adanya sejumlah besar produsen primer di hutan.
Selama fotosintesis, tanaman menggunakan klorofil untuk memperbaiki zat anorganik seperti air dan karbon dioksida menjadi zat organik seperti glukosa dalam kehadiran sinar matahari, yang bertindak sebagai sumber utama energi.
Jadi energi cahaya matahari diubah menjadi energi kimia dari glukosa atau gula. Oleh karena itu jumlah biomassa yang dihasilkan per satuan luas oleh tanaman melalui fotosintesis disebut produksi primer. Tingkat produksi primer disebut produktivitas primer.
Produktivitas primer suatu ekosistem tergantung pada spesies tanaman yang mendiami daerah tersebut dan beberapa faktor lain seperti kapasitas fotosintesis tanaman dan ketersediaan nutrisi. Akibatnya, produktivitas primer bervariasi dari satu ekosistem ke ekosistem yang lain. Produktivitas primer dapat dikategorikan menjadi: produktivitas primer kotor dan produktivitas primer bersih.
Produktivitas primer kotor adalah total energi ditetapkan oleh produsen primer ketika biomassa melalui kegiatan fotosintesis per satuan luas per satuan waktu. Produktivitas primer kotor ini digunakan oleh tanaman selama respirasi untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Ini dikenal sebagai kerugian respirasi dan dilambangkan dengan huruf ‘R’. Jika produktivitas primer kotor dikurangi kerugian respirasi, maka akan diperoleh produktivitas Primer Bersih, yang merupakan biomassa bersih yang tersedia untuk dikonsumsi oleh heterotrof.
Heterotrof seperti herbivora, karnivora, omnivora dan pengurai memakan biomassa ini tersedia baik secara langsung maupun tidak langsung dan mengubah energi kimia dari makanan mereka menjadi biomassa mereka sendiri. Laju pembentukan biomassa oleh konsumen disebut produktivitas sekunder.
Makanan atau energi yang berasimilasi dan disimpan oleh autotrof diteruskan ke konsumen, yang selanjutnya di transfer ke tingkat trofik berikutnya. Efisiensi dengan yang mentransfer energi ini berlangsung dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik yang lain disebut efisiensi energi.
Ekosistem yang kurang produktif adalah ekosistem yang mendapat sinar matahari dan air secara terbatas, sementara ekosistem yang paling produktif adalah ekosistem dengan suhu tinggi, banyak air dan nutrisi. Dengan cara ini, produktivitas sangat penting untuk produksi biomassa di ekosistem apapun.