Pengertian Dimensi dalam Fisika – Kita telah mengetahui bahwa volume suatu balok adalah hasil kali panjang, lebar, dan tingginya. Panjang, lebar, dan tinggi merupakan besaran-besaran yang sama. memiliki dimensi yang sama, yaitu dimensi panjang. Jadi, dimensi volume sama dengan dimensi panjang pangkat tiga atau (dimensi panjang)3.
Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokoknya.
Dalam sistem internasional, terdapat tujuh besaran pokok yang berdimensi serta dua besaran tambahan yang tak berdimensi. Cara penulisan dimensi dari suatu besaran ditunjukkan pada Tabel 1.4 berikut ini.
Perhatikan bahwa dimensi suatu besaran pokok dinyatakan dengan lambang huruf tertentu, dan diberi kurung persegi ([ ]).
Saat ini, kita dapat mengukur jarak kita dengan dinding tanpa memakai mistar atau meteran pita. Dengan mengetahui kecepatan bunyi, kita dapat membuat pita ukur sonik.
Alat ukur ini mengeluarkan suara bip … bip ultrasonik yang tidak terdengar oleh telinga manusia karena frekuensinya terlalu tinggi. Waktu yang diperlukan bunyi untuk sampai kembali ke alat ukur menyatakan jarak antara kita ke dinding.
Penggunaan Dimensi
Sekarang, Anda telah dapat menentukan dimensi dan beberapa besaran yang sederhana. Kemudian timbul pertanyaan, apa guna dimensi? Pada dasarnya, terdapat dua kegunaan dimensi, yaitu sebagai berikut.
- Dimensi digunakan untuk mengungkapkan kesetaraan beberapa besaran yang secara sepintas tampak berbeda. Misalnya: energi kinetik, energi potensial, dan usaha.
Contoh: Energi kinetik, Ek = 1/2 mv2
Dimensi massa (m) adalah [M], dimensi kecepatan (v) adalah [L] [T]-1.
Perhatikan bahwa ½ merupakan suatu konstanta tak berdimensi. Sehingga, dimensi energi kinetik:
[Ek] = [M] ([L][T]-1 )2.
= [M][L]2 [T]-2.
Jadi. jelaslah bahwa dimensi energi dan dimensi usaha adalah sama, yaitu [M][L]2[T]-2. Hal ini menunjukkan bahwa energi dan usaha merupakan besaran-besaran yang memiliki kesetaraan.
- Dimensi digunakan untuk menentukan satuan dari besaran turunan dengan cara analisis dimensional.
Dalam suatu persamaan, dimensi besaran di ruas kiri harus sama dengan dimensi besaran di ruas kanan. Selain itu, besaran-besaran yang dimensinya sama dapat dijumlahkan ataupun diselisihkan.