Pengertian Pranata Keluarga dan Fungsinya – Pranata keluarga adalah sistem nilai atau aturan-aturan yang mengatur kegiatan-kegiatan anggota keluarga di lingkungannya. Agar hubungan di antara anggota keluarga dapat berjalan dengan baik, setiap anggota keluarga dapat menjalankan perannya sesuai dengan status yang dimilikinya, dan tujuan keluarga dapat tercapai, maka dibentuklah pranata keluarga. Apakah pranata keluarga itu?
Pengertian Pranata Keluarga
Pranata keluarga adalah sistem nilai atau aturan-aturan yang mengatur kegiatan-kegiatan anggota keluarga di lingkungannya. Pranata keluarga merupakan bagian dari pranata sosial yang wilayah berlakunya meliputi lingkungan keluarga dan kerabat.
Pranata ini berisi ketentuan-ketentuan yang tidak tertulis yang menyangkut masalah perkawinan guna melanjutkan keturunan, afeksi, dan sosialisasi. Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat. Tanpa keluarga tidak mungkin ada masyarakat. karena pada dasarnya masyarakat merupakan kumpulan dari keluarga-keluarga.
Pranata keluarga mengatur kebutuhan warga masyarakat yang berkaitan dengan kehidupan keluarga serta menyangkut sistem kekerabatan dan tata hubungan antara individu satu dengan individu lain dalam lingkungan keluarga dan kerabat. Sistem kekerabatan yang terdapat dalam masyarakat Indonesia dibedakan atas sistem patrilineal, matrilineal, dan parental atau bilateral.
Sistem patrilineal
Sistem patrilineal adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak laki-laki atau ayah. Masyarakat yang menganut sistem kekerabatan ini antara lain Batak, Nias, Ambon, dan Bali.
Sistem matrilineal
Sistem matrilineal adalah sistem kekerabatan yang manarik garis keturunan dari pihak ibu atau perempuan. Masyarakat yang menganut sistem kekerabatan ini antara lain suku bangsa Minangkabau.
Sistem kekerabatan
Sistem kekerabatan parental adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dan kedua belah pihak, baik laki-laki dan perempuan. Masyarakat yang menganut sistem ini antara lain Jawa, Sunda, dan Kalimantan.
Fungsi Pranata Keluarga
Sebagai satuan sosial yang dibentuk melalui proses perkawinan, pranata keluarga ditujukan untuk menjalankan dan menyelesaikan beberapa fungsi dan tugas dalam masyarakat. Secara umum, pranata keluarga menjalankan fungsi reproduksi, sosialisasi, proteksi, ekonomi, kontrol, dan afeksi.
Reproduksi
Dalam hal ini keluarga mempunyai fungsi untuk melanjutkan keturunan dan mempentahankan kelangsungan hidup manusia. Fungsi ini berkaitan dengan aktivitas seksual antara laki-laki dan perempuan, sehingga menghasilkan keturunan. Melalui pranata keluarga inilah fungsi melanjutkan keturunan dapat terpenuhi secara tepat dan wajar apabila dipandang dari sudut agama, moral, sosial, budaya, dan kesehatan.
Sosialisasi
Sosialisasi dalam keluarga berkaitan erat dengan pembentukan kepribadian seorang anak. Keluarga merupakan media sosialisasi pertama dan utama bagi seorang anak untuk belajar nilai-nilai dan norma-norma, serta kebudayaan yang ada di lingkungannya.
Sosialisasi dalam keluarga sebagai pelaksanaan pembelajaran yang pertama bagi seorang anak dapat membentuk kepribadian anak sebagai modal atau bekal untuk bergaul dalam lingkungan yang Iebih luas, seperti masyarakat, sekolah, dan teman sepermainan. Dengan demikian baik buruknya seorang anak tergantung dari pola pengasuhan dalam keluarga.
Proteksi (perlindungan)
Keluarga berfungsi untuk melindungi setiap anggotanya, terutama dari ancaman bahaya, sehingga setiap anggota keluarga memperoleh ketenteraman lahir dan batin. Apabila salah seorang anggota ada yang sakit atau tertimpa musibah, maka anggota keluarga yang lain berkewajiban untuk merawatnya hingga sembuh. Oleh karena itu keutuhan dan keharmonisan keluarga sangat perlu dijaga dan dipertahankan.
Ekonomi
Setiap keluarga harus dapat memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya, dapat bertahan hidup. Untuk itu setiap anggota keluarga harus bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu. Misalnya: ayah sebagai kepala keluarga berkewajiban bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota keluargaya. Sedangkan ibu bertugas untuk mengelola keuangan keluarga. Namun saat ini, sudah banyak ibu atau isteri yang turut bekerja untuk membantu keuangan keluarga.
Kontrol
Penanaman nilai dan norma sosial yang dilakukan pranata keluarga pada para anggotanya bertujuan untuk mengendalikan anggotanya dari perbuatan yang menyimpang, seperti kejahatan dan kriminalitas. Apabila ada anggota keluarga yang melanggar norma atau menyimpang dari tanggung jawabnya, maka anggota keluarga yang lain akan menegur dan mengarahkannya.
Afeksi (kasih sayang)
Setiap manusia membutuhkan kasih sayang, karena kebutuhan ini menyangkut perasaan atau emosi seseorang. Keluarga merupakan salah satu pranata yang dapat memenuhi kebutuhan para anggotanya akan kasih sayang. Keluarga yang ideal adalah keluarga yang dipenuhi dengan hubungan kasih sayang di antara anggotanya. Rasa cinta dan kasih sayang sangat berperan penting bagi perkembangan pribadi setiap anggota keluarga, terutama anak-anak.
Dampak tidak berfungsinya pranata keluarga
Keluarga yang berantakan dan ketidak harmonisan hubungan di antara anggota keluarga memengaruhi sikap, perilaku, dan kepribadian negatif anak-anaknya. Hal ini disebabkan karena orang tua yang bercerai atau salah satu orang tuanya meninggal, sehinga salah satu peran orang tua hilang.
Selain itu kurangnya peran orang tua dalam pengasuhan anak. Hal ini terutama terjadi di kota-kota besar, di mana kita dapat melihat pengasuhan anak yang merupakan kewajiban orang tua banyak digantikan oleh orang lain, seperti pembantu atau baby sitter.