Reaksi endotermik adalah jenis reaksi kimia di mana energi dikonsumsi dalam bentuk panas, sehingga produk yang diperoleh memiliki energi lebih besar daripada reagen awal.
Istilah endotermik memiliki akar Yunani: “endo”, yang berarti di dalam, dan “termos”, panas, yang berarti menyerap panas.
Untuk memahami bagaimana reaksi endotermik bekerja, penting untuk memahami konsep entalpi, yaitu jumlah energi yang dapat diserap atau dilepaskan oleh sistem yang diberikan ke lingkungan. Kemudian, dalam reaksi endotermik, variasi entalpi lebih besar dari nol (ΔH> 0).
Karena produk yang dihasilkan lebih energik daripada reagen awal, penyerapan energi dari lingkungan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan itu. Proses ini menghasilkan pemutusan ikatan aktif, dan saat itulah reaksi endotermik terjadi.
Energi yang diserap dalam bentuk panas harus diambil dari suatu tempat, dalam hal ini, dari lingkungan atau lingkungan terdekat, sehingga dalam banyak reaksi endotermik proses ini menyiratkan penurunan suhu.
Contoh reaksi endotermik
Contoh paling umum dari reaksi endotermik ditemukan di dapur. Untuk membuat roti membutuhkan sumber panas, yang akan diserap oleh adonan sehingga terjadi reaksi kimia yang diperlukan yang akan menghasilkan roti panggang sebagai produk akhir.
Contoh lain dari reaksi endotermik adalah:
- Produksi ozon : molekul oksigen menyerap energi dari radiasi ultraviolet dan menjadi ozon (03).
- Memperoleh besi sulfida : untuk mendapatkan komponen ini, perlu untuk menggabungkan besi dengan hidrogen sulfida, sehingga perlu menggunakan panas untuk merangsang reaksi endotermik.
- Hidrolisis : adalah proses di mana molekul hidrogen dan oksigen yang membentuk air, dipisahkan oleh aksi energi listrik.