praktik reflektif
Karena guru bekerja untuk menjadi pembelajar seumur hidup, salah satu cara mereka dapat meningkatkan praktik mereka adalah melalui penggunaan praktik reflektif. Penjurnalan reflektif, analisis insiden, penilaian diri, dan kelompok teman sebaya yang kritis adalah metode untuk memeriksa apa yang terjadi di kelas guru untuk mengembangkan rencana pertumbuhan. Refleksi adalah pertimbangan yang disengaja dari praktik profesional sebagai bagian dari pengembangan profesional seseorang. Menggunakan praktik reflektif memungkinkan guru menghubungkan apa yang terjadi di kelas dengan inkuiri, sambil menggabungkan emosi, reaksi, dan tanggapan mereka sendiri. Mari kita telaah beberapa cara guru menggunakan refleksi sebagai alat pengembangan profesional.
Buku harian refleksif
Jurnal reflektif adalah salah satu cara untuk terlibat dalam praktik reflektif. Jurnal reflektif adalah catatan tertulis formal atau informal dari pengalaman belajar yang digunakan guru sebagai alat metakognitif untuk meningkatkan praktik. Metakognisi adalah menempatkan pemikiran yang disengaja ke dalam proses pembelajaran. Jurnal reflektif dapat berisi refleksi tentang penyampaian pelajaran, kinerja siswa, manajemen kelas, pertanyaan konten, atau catatan tentang merevisi atau memperkaya kurikulum untuk siswa tertentu. Menyimpan jurnal reflektif dapat memakan waktu, tetapi telah terbukti menjadi praktik profesional yang efektif. Entri jurnal dapat terdiri dari pengamatan, pertanyaan, tebakan, evaluasi, atau analisis.
Gunakan langkah-langkah berikut untuk membuat jurnal reflektif Anda sendiri:
- Tulis apa yang terjadi
- Pertimbangkan reaksi, perasaan, dan pemikiran Anda tentang pelajaran atau peristiwa tersebut.
- Meneliti
- Untuk membuat kesimpulan
- Kembangkan rencana aksi
analisis insiden
Sesuatu terjadi. Sebagai guru, kami bekerja secara proaktif untuk mencoba menjadikan sebagian besar pengalaman positif, tetapi terkadang tidak demikian. Siswa, orang tua, atau kolega mungkin terluka, marah, atau gagal maju. Ketika itu terjadi, analisis insiden dapat digunakan untuk mencegah hal itu terjadi lagi. Analisis insiden adalah tinjauan formal suatu peristiwa untuk menganalisis mengapa itu terjadi dan untuk mencegah peristiwa serupa terjadi di masa depan.
Langkah-langkah untuk analisis insiden sama dengan membuat jurnal reflektif. Satu-satunya perbedaan yang merupakan bagian dari analisis insiden adalah niat. Tujuannya adalah untuk mencegah insiden negatif terjadi lagi. Selama analisis, guru harus siap untuk menantang konvensi dan pola pikir mereka sendiri. Analisis insiden meningkatkan kesadaran diri baik secara pribadi maupun profesional saat pendidik mulai memahami pola perilaku mereka.
Model refleksi rekan
Bagaimana guru belajar dari satu sama lain? Pendekatan kolaboratif untuk pengembangan profesional, seperti observasi rekan, meningkatkan praktik pengajaran karena guru saling memandang dan menawarkan umpan balik. Pengamatan bermanfaat bagi pengamat dan guru yang diamati jika diikuti dengan dialog yang bermakna. Harus ada rasa saling percaya dan hormat di antara rekan kerja untuk memaksimalkan efektivitas. Salah satu manfaat pengamatan sejawat dibandingkan bentuk pengembangan profesional lainnya adalah relevansinya dibandingkan dengan jenis pengembangan profesional yang lebih teoretis.
Model populer dan efektif untuk pertumbuhan profesional reflektif yang telah mendapatkan momentum dalam beberapa tahun terakhir adalah penggunaan Critical Peer Groups (CFGs). Teman kritis adalah mitra tepercaya yang memberikan umpan balik yang jujur dan objektif. Guru dengan teman yang kritis memahami bahwa guru yang bekerja dalam isolasi kurang efektif dibandingkan dengan mereka yang menerima kesempatan untuk kritik yang membangun. Sebagai bagian dari Reformasi Sekolah Nasional, proses CFG berikut telah ditetapkan:
- Seorang pelatih CFG yang terlatih membuka rapat dan meninjau prosesnya.
- Seorang guru yang terpilih untuk berbicara menyajikan masalah dan mengajukan pertanyaan yang memberikan fokus untuk jenis bantuan yang dibutuhkan.
- Anggota kelompok lainnya mengajukan pertanyaan klarifikasi.
- Presenter diam-diam membuat catatan sementara anggota kelompok lainnya berunding dan memberikan saran.
- Presenter bereaksi terhadap saran yang telah ditawarkan kepadanya.
- Pelatih CFG merefleksikan proses sebelum menutup pertemuan atau memperkenalkan penyaji berikutnya.
Ringkasan Pelajaran
Salah satu cara agar guru dapat terus belajar dan tumbuh sepanjang karir mereka adalah dengan menggunakan refleksi untuk pengembangan profesional. Jurnal reflektif menggunakan metakognisi untuk meningkatkan kesadaran guru tentang praktik profesional. Proses analisis insiden sama dengan jurnal reflektif, tetapi tujuannya adalah menganalisis pengalaman negatif untuk mencegahnya terjadi lagi. Pengamatan teman yang diikuti oleh percakapan kritis bermanfaat baik bagi pengamat maupun guru yang diamati. Kelompok Teman Kritis (CFG) dipimpin oleh fasilitator terlatih yang memberikan kesempatan kepada guru untuk berbagi tantangan dengan rekan tepercaya yang dapat menawarkan saran untuk meningkatkan pengajaran. Praktik reflektif meningkatkan kesadaran diri, mengidentifikasi pola pikir, dan memberi guru kesempatan untuk terus berkembang.