Trakea, atau tenggorokan, adalah tabung yang terbuat dari tulang rawan hialin berbentuk huruf C yang dilapisi dengan pseudostratified epitel kolumnar bersilia, panjangnya sekitar 5 inci. Trakea menghubungkan laring ke bronkus dan memungkinkan udara untuk melewati leher dan ke dada.
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bagian, ke kanan dan ke kiri yang disebut bronkus. Secara anatomi dinding batang tenggorokan terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
- Lapisan dalam, yang tersusun dari sel-sel epitel yang dilengkapi selaput lendir dan rambut. Fungsi utamanya adalah menyaring udara yang masuk kedalam paru-paru.
- Lapisan tengah, tersusun dari gelang-gelang tulang rawan dengan daging yang berotot polos, yang berfungsi untuk pernapasan, mengontrol refleks batuk atau tersedak. Pada penderita penyakit tertentu, misalnya asma otot ini berkontraksi sehingga menyebabkan sesak napas.
- Lapisan luar, tersusun dari jaringan pengikat yang bersama dengan tulang rawan membentuk jaringan penunjang yang berfungsi untuk memperkuat organ tenggorokan.
Fungsi utama dari trakea adalah untuk menyediakan saluran untuk udara masuk dan keluar paru-paru. Selain itu, epitel yang melapisi trakea menghasilkan lendir yang memerangkap debu dan kontaminan lainnya dan mencegah mencapai paru-paru. Silia pada permukaan sel epitel memindahkan lendir menuju faring tempat yang dapat ditelan dan dicerna dalam saluran pencernaan.
Peristiwa tersedak terjadi karena makanan atau benda lain masuk kedalam tenggorokan, yang ditahan oleh zat lendir dan rambut getar yang memiliki satu arah saja. Dengan tekanan udara dari paru-paru, makanan tersebut disentakan keluar.