Kerajaan Mataram didirikan pada tahun 1586 oleh Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati Ing Alaga Sayiddin Panatagama. Raja terkenal lainnya di Mataram adalah Sultan Agung (1613 – 1645) yang berhasil membawa Mataram ke puncak kejayaannya, karena ia sebagai seorang Raja yang cukup ramah dan di segani semua kalangan Mataram.
Kemajuan Kerajaan Mataram Islam
Puncak kejayaan Mataram pada masa Sultan Agung (1614-1645), di mana daerah kekuasaannya meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Barat. Kemajuan yang dicapai oleh Sultan Agung meliputi:
Bidang Politik
- Berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.
- Memiliki sikap antihegemoni asing, terbukti menyerang keberadaan VOC di Batavia (Jakarta) pada tahun 1628 dan tahun 1629 namun mengalami kegagalan.
Bidang Ekonomi
- Berhasil meningkatkan produksi beras.
- Penyatuan kerajaan-kerajaan Islam di pesisir Jawa yang berdampak peningkatan ekonomi terutama dalam perdagangan dan pelayaran.
Bidang Sosial Budaya
- Timbulnya budaya kejawen yang merupakan akulturasi budaya Islam dengan budaya yang telah berkembang sebelum Islam.
- Mengganti tarikh Hindu yang didasarkan peredaran matahari dengan tarikh Islam.
- Berkembangnya kesusasteraan Jawa. Karya sastra yang terkenal berjudul sastra Gending, Niti Sastra, Niti Sruti, dan Astabrata.
Kemunduran Kerajaan Mataram Islam
Tahun 1645 Sultan Agung wafat, dimakamkan di Imogiri (Jogjakarta). Setelah Sultan Agung wafat, kerajaan Mataram mengalami kemunduran yang disebabkan adanya pemberontakan dan perebutan kekuasaan.