Berikut ini adalah beberapa aspek kehidupan masyarakat kesultanan banten yaitu:
-
Aspek Kehidupan Politik
Seiring kemunduran Demak terutama setelah meninggalnya Sultan Trenggono, Banten yang sebelumnya vassal (kerajaan bawahan) Demak melepaskan diri dan menjadi kesultanan yang mandiri. Kota Surosowan didirikan sebagai ibu kota atas petunjuk Syarif Hidayatullah dan Maulana Hasanuddin menjadi sultan pertama. Pada masa jayanya, wilayah kekuasaan Kesultanan Banten meliputi Serang, Pandeglang, Lebak, dan Tanggerang.
-
Aspek Kehidupan Ekonomi
Banten di bawah pemerintahan sultan ageng tirtayasa dapat berkembang menjadi bandar perdagangan dan pusat penyebaran agama islam. Adapun faktor-faktornya ialah:
- Letaknya strategis dalam lalu lintas perdagangan
- Jatuhnya malaka ke tangan portugis, sehingga para pedagang islam tidak lagi singgah di malaka namun langsung menuju banten, banten mempunyai bahan ekspor penting yakni lada.
Pada masa Sultan Ageng antara 1663 dan 1667 pekerjaan pengairan besar dilakukan untuk mengembangkan pertanian. Antara 30 dan 40 km kanal baru dibangun dengan menggunakan tenaga sebanyak 16.000 orang. Di sepanjang kanal tersebut, antara 30 dan 40 ribu hektar sawah baru dan ribuan hektar perkebunan kelapa ditanam. 30 000-an petani ditempatkan di atas tanah tersebut, termasuk orang Bugis dan Makasar. Perkebunan tebu, yang didatangkan saudagar Cina pada tahun 1620-an, dikembangkan.
-
Aspek Kehidupan Sosial
Sejak banten di-islamkan oleh fatahilah (faletehan) tahun 1527, kehidupan sosial masyarakat secara berangsur- angsur mulai berlandaskan ajaran-ajaran islam. Kehidupan sosial masyarakat banten semasa sultan ageng tirtayasa cukup baik, karena sultan memerhatikan kehidupan dan kesejahteran rakyatnya. Namun setelah sultan ageng tirtayasa meninggal, dan adanya campur tangan belanda dalam berbagai kehidupan sosial masyarakat berubah merosot tajam.
-
Aspek Kehidupan Budaya
Masyarakat yang berada pada wilayah Kesultanan Banten terdiri dari beragam etnis yang ada di Nusantara, antara lain: Sunda, Jawa, Melayu, Bugis, Makassar, dan Bali. Beragam suku tersebut memberi pengaruh terhadap perkembangan budaya di Banten dengan tetap berdasarkan aturan agama Islam. Pengaruh budaya Asia lain didapatkan dari migrasi penduduk Cina akibat perang Fujian tahun 1676, serta keberadaan pedagang India dan Arab yang berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Kerajaan Banten: Pengertian, Sejarah, Raja, Peninggalan, Masa, Keruntuhan, Silsilah dan Aspek Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.