Periodisasi adalah masalah kompleks dalam sejarah. Faktanya adalah sejarah yang berkesinambungan, sehingga semua sistem periodisasi sampai batas tertentu bersifat sewenang-wenang.
Lebih lanjut, berbagai bangsa dan budaya mengalami sejarah yang berbeda, dan karenanya memerlukan model periodisasi yang berbeda. Label periodisasi ditantang dan didefinisikan ulang sepanjang waktu.
Pengertian Periodisasi
Periodisasi merupakan suatu pembabakan dalam sejarah. Pada umumnya periodisasi sejarah ini didasarkan pada suatu kejadian yang memiliki sifat aktual atau pada momen-momen tertentu.
Periodisasi merupakan suatu pembabakan waktu yang dipergunakan untuk segala macam peristiwa. Kompleksnya peristiwa atau kejadian yang terjadi didalam kehidupan manusia pada tiap-tiap masa itu membutuhkan suatu pengklasifikasian dengan berdasarkan bentuk serta jenis kejadian atau peristiwa tersebut. Peristiwa-peristiwa yang sudah atau telah diklasifikasikan tersebut disusun dengan secara kronologis dengan berdasarkan urutan waktu kejadiannya.
Periodisasi tersebut digunakan untuk dapat mempermudah pemahaman serta juga pembahasan sejarah kehidupan manusia. Periodisasi yang dibuat oleh banyak peneliti tersebut berakibat pada adanya perbedaan pandangan sehingga periodisasi sejarah tersebut memiliki sifat subjektif yang dipengaruhi pada subjek permasalahan dan juga peneliti pribadinya.
Tujuan dan Manfaat Periodisasi
Dibawah ini merupakan tujuan dan manfaat dari periodisasi diantaranya sebagai berikut:
- Untuk dapat menyatukan peristiwa atau kejadian yang memang berangkai antara kejadian/peristiwa sejarah.
- Untuk memudahkan mempelajari peristiwa sejarah.
- Untuk memudahkan ingatan.
- Untuk menghindari kebosanan belajar sejarah.
- Untuk mendapatkan suatu pandangan kejadian peristiwa sejarah.
Periodisasi Sejarah Indonesia
Didalam sejarah Indonesia, periodisasi tersebut dibagi dua, yakni zaman pra aksara serta zaman sejarah.
Zaman Pra aksara
Pra Aksara merupakan suatu zaman sebelum manusia itu mengenal tulisan. Sejarah tersebut dipelajari dengan berdasarkan peninggalan benda-benda purbakala yang berupakan artefak, fitur, ekofak, serta situs. Artefak merupakan semua benda yang jelas memperlihatkan sebuah hasil garapan sebagian ataupun seluruhnya ialah sebagai pengubahan sumber alam oleh tangan manusia. Fitur, adalah suatu artefak yang tidak dapat dipindahkan tanpa merusak tempatnya. Ekofak merupakan suatu benda dari unsur lingkungan abiotik atau juga biotik. Situs merupakan suatu bidang tanah yang didalamnya mengandung peninggalan purbakala.
Zaman Sejarah
Zaman sejarah merupakan suatu zaman di mana manusia itu sudah mengenal tulisan. Zaman sejarah ini dibagi menjadi 3 (tiga) diantaranya sebagai berikut :
- Zaman Kuno
zaman yang membicarakan sejak kerajaan tertua hingga abad ke-14. Dizaman ini, berkembang kebudayaan Indonesia yang dipengaruhi agama Hindu serta juga Buddha. - Zaman Indonesia Baru
Dimulai pada abad ke-15 yang membicarakan masa berkembangnya budaya Islam sampai pada abad ke-18. - Zaman Indonesia Modern
sejak masa pemerintahan Hindia Belanda (1800), pergerakan kemerdekaan Indonesia merdeka sampai sekarang atau juga masa kontemporer. tberdapat eberapa unsur yang sering memengaruhi penyusunan periode sejarah, salah satunya adalaha unsur geografi, karena adanya perubahan tapal batas, perubahan aliran sungai, gedung kuno di rehab, bahkan juga adanya perubahan flora dan fauna dapat mengaburkan jejak-jejak sejarah.
Konsep Periodisasi
Konsep teoritik mengenai periodisasi sejarah Indonesia ini pernah dibahas dalam Seminar Sejarah Nasional I tahun 1957 dengan hasil berikut ini:
Konsep Periodisasi Prof. Dr. Soekanto
Menurut Dr. Soekanto, periodisasi tersebut hendaknya berdasarkan pada ketatanegaraan artinya bersifat politik. Pembagian atas babakan masa (periodisasi) yang dengan berdasarkan kenyataan sedapat mungkin harus eksak serta juga praktis. Menurutnya, periodisasi sejarah Indonesia itu diusulkan dengan secara kronologis sebagai berikut:
- Masa pangkal sejarah (- 0)
- Masa Kutai-Tarumanegara (0-600)
- Masa Sriwijaya-Medang-Singosari (600-1300)
- Masa Majapahit (1300-1500)
- Masa Kerajaan Islam (1500-1600)
- Masa Aceh, Mataram, Makassar (1600-1700)
- Masa pemerintah asing (1700-1945)
- Zaman Kompeni (1800-1808)
- Zaman Daendels (1808-1811)
- Zaman British Government (1811-1816)
- Zaman Nederlands – India (1816-1942)
- Zaman Nippon (1942-1945)
- Masa Republik Indonesia (1945-sekarang)
Konsep Periodisasi Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo
Menurut beliau sebagai dasar bagi babakan masa (periodisasi) merupakan derajat integrasi yang tercapai di Indonesia dimasa lampau. Menurut sudut pandangnya, faktor ekonomi itu sangat memengaruhi perkembangan sosial, politik, serta juga kultur di Indonesia. Faktor ekonomi tersebut memengaruhi kontak Indonesia dengan luar negeri yang mendatangkan pengaruh kebudayaan luar, baik budaya Hindu dari India, budaya Islam dari Asia Barat, dan juga budaya barat baik dari Eropa atau juga negara-negara lainnya. Maka ada kemungkinan untuk dapat membedakan dua periode besar, yakni pengaruh Hindu serta pengaruh Islam. Sebutan dari periode tersebut memakai nama kerajaan
sebab sifat masyarakat pada saat itu masih homogen dan juga berpusat pada raja (istana sentris). Dibawah ini periodisasi yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono diantaranya :
- Prasejarah
- Zaman Kuno
- Masa kerajaan-kerajaan tertua
- Masa Sriwijaya (dari abad VII-XIII atau XIV).
- Masa Majapahit (dari abad XIV-XV).
- Zaman Baru
- Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI).
- Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX).
- Masa pergerakan nasional (abad XX).
- Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945).
Contoh Periodisasi
Setelah penjelasan diatas dibawah ini merupakan contoh periodisasi diantaranya:
1. Pembabakan berdasarkan Ir. Sukarno didalam bukunya yang berjudul “Indonesia Menggugat” itu dibedakan atas:
- Masa lampau yang jaya
- Masa sekarang yang suram
- Masa datang yang gemilang
2. Pembabakan Sejarah Indonesia menurut Prof. Mr. M Yamin yang dikenal dengan sebutan “Panca Warsa” antara lain:
- Prasejarah Indonesia (….0 M)
- Protosejarah Indonesia (0-600 M)
- Babakan Kebangsaan (Zaman Kolonial (600-1525 M)
- Babakan antar Bangsa (Zaman International (1525-1900 M)
- Abad Proklamasi (1900-1945 M).