Dengan mengingat bahwa akomodasi dipengaruhi oleh beberapa keadaan personal, situasonal dan budaya, maka teori ini terdapat beberapa asumsi berikut ini:
- Persamaan dan perbedaan berbicara dan berperilaku terdapat di dalam semua percakapanPengalaman-pengalaman dan latar belakang yang bervariasi akan menentukan sejauh mana orang mengakomodasikan orang lain. Semakin mirip perilaku dan keyakinan kita, semakin membuat kita tertarik untuk mengakomodasikan orang lain tersebut. Sebuah contoh untuk mengilustrasikan asumsi ini, seorang yang berasal dari Padang bertemu dengan teman baru di kampus barunya yang berdarah jawa asli.Jelas mereka berasal dari latar belakang yang berbeda dan pengalaman hidup mereka berbeda pula.Dapat pula dianggap mereka berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dengan keyakinan dan nilai-nilai yang berbeda.Tetapi mereka mempunyai kesamaan dalam hal hobi, yaitu memancing.
- Cara dimana kita memersepsikan tuturan dan perilaku orang lain akan menentukan bagaimana kita mengevaluasi sebuah percakapan. Asumsi ini terletak pada persepsi dan evaluasi.Orang pertama-tama akan mempersepsikan apa yang terjadi di dalam percakapan sebelum mereka memutuskan bagaimana mereka akan berperilaku dalam percakapan. Kemudian saat mempersepsikan kata-kata dan perilaku orang lain menyebabkan evaluasi kita terhadap orang tersebut.
- Bahasa dan perilaku memberikan informasi mengenai status sosial dan keanggotaan kelompok. Berkaitan dengan dampak yang dimiliki bahasa terhadap orang lain. Bahasa yang digunakan dalam percakapan cenderung merefleksikan individu dengan status sosial yang lebih tinggi.
- Akomodasi bervariasi dalam hal tingkat kesesuaian dan norma mengarahkan proses akomodasi. Asumsi ini berfokus pada norma dan isu mengenai kepantasan sosial. Maksudnya, akomodasi dapat bervariasi dalam hal kepantasan sosial sehingga terdapat saat-saat ketika mengakomodasi tidaklah pantas. Dalam hal ini, norma terbukti memiliki peran yang cukup penting karena memberikan batasan dalam tingkatan yang bervariasi terhadap perilaku akomodatif yang dipandang sebagai hal yang diinginkan dalam sebuah komunikasi.