1. Faktor Morfologi
Faktor penyebab morfologi yang pertama ialah morfologi yaitu penyebab yang berasal dari pembentukan kata itu sendiri.
Contoh
Pena Budi terbawa Didi. Kalimat ini dapat berarti :
-
- Pena milik Budi tidak sengaja terbawa Didi
- Pena milik Budi sengaja dibawa Didi
Pada kalimat kedua dapat dilihat maksud dari kata sengaja berubah bentuk menjadi tidak sengaja terbawa. Contoh tersebut menunjukkan bahwa keambiguan dapat disebabkan dari pembentukan kata yang ada didalam kalimat.
2. Faktor Susunan Kata/ Sintaksis
Faktor sintaksi adalah penyebab ambiguitas yang terjadi karena susunan kata pada suatu kalimat.
Contoh:
- “Dito merupakan seorang pria yang keras kepala dan sulit dinasihati”
- “Rino memiliki kepala keras seperti batu sehingga ia dapat memecahkan balok es dengan kepalanya”
Pada contoh kalimat di atas, kata “keras kepala” dan “kepala keras” memiliki makna yang berbeda setelah berubah susunan katanya.
3. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah penyebab ambiguitas yang terjadi karena struktur kata pada suatu kalimat.
Contoh:
- “Nova, Adik Nona, sedang dirawat di RS Permata” (maknanya Nova dan Adik Nona sedang dirawat di RS).
- “Nova, Adik, Nona, sedang dirawat di RS Permata” (maknanya ketiganya sedang dirawat di RS)
- “Nova! Adik Nona sedang dirawat di RS Permata” (maknanya Adik Nona sedang dirawat di RS)