Adapun faktor yang dapat memengaruhi Struktur Modal antara lain sebagai berikut:
1. Struktur Aktiva (Tangibility)
2. Growth Opportunity
Kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan. Teori agensi menggambarkan hubungan yang negatif antara growth opportunity dan leverage. Di mana, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan dalam berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan, Misalnya dengan membangun pabrik baru, membeli mesin baru atau membeli barang modal lainnya yang membutuhkan dana yang besar.
3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Perusahaan Perusahaan kecil kemungkinan memiliki arus kas yang masih rendah untuk berinvestasi dan cenderung enggan bekerja sama dengan pihak lain untuk dijadikan partner bisnisnya atau sebaliknya pihak lain yang masih enggan bekerja sama dengan perusahaan kecil.Perusahaan besar memiliki opsi dan akses pendanaan yang lebih banyak dan mudah dibandingkan dengan perusahaan kecil.Perusahaan besar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran perusahaan sering dijadikan indikator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, di mana perusahaan dalam ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya. Jadi bisa kita lihat, ukuran perusahaan bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan tersebut.
4. Profitabilitas
Profitabilitas perusahaan adalah bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat keuntungan disetiap periodenya. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak daripada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi akan berinvestasi menggunakan utang yang relatif kecil (Bringham & Houston, 2001). Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
5. Risiko Bisnis
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negatif terhadap leverage perusahaan. Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, maka perusahaan cenderung kesulitan dalam memperoleh pendanaan dari sumber eksternal. Hasil belum pasti tapi biaya yang dikeluarkan sangat besar. Risikonya sangat tinggi. Dengan risiko yang tinggi seperti ini Sangat sulit untuk mencari kreditur yang mau memberikan pinjaman. Sangat sulit untuk mengajak calon investor lain untuk bergabung dalam perusahaan ini. Semua takut rugi.