Berikut adalah jenis-jenis insomnia antara lain sebagai berikut:
1. Susah tidur (sleep onset insomnia)
Anda dikatakan sulit tidur ketika Anda merasa sulit untuk mulai tidur. Anda sudah berbaring di kasur, sudah memejamkan mata dan siap untuk tidur, tapi tidak kunjung bisa terlelap. Akibatnya, Anda terus terbaring terjaga selama berjam-jam, menatapi gelapnya langit-langit rumah. Dalam hal ini susah tidur ini biasanya disebabkan oleh kondisi medis atau masalah psikologis, seperti stres berat atau gangguan kecemasan hingga depresi.
2. Insomnia akut
Gangguan tidur ini juga sering disebut dengan insomnia jangka pendek atau insomnia kambuhan. Insomnia akut dapat bertahan dari satu malam hingga beberapa minggu. Penyebabnya bisa karena Anda sedang merasa stres. Jenis insomnia akut biasanya akan hilang setelah Anda bisa mengatasi biang stres tersebut. Namun, hal ini juga bisa disebabkan karena Anda berlebihan memikiran sesuatu termasuk ketika Anda terlalu gembira.
3. Insomnia idiopatik
Insomnia idiopatik merupakan jenis gangguan tidur yang terjadi seumur hidup, dimulai saat bayi atau masa anak-anak dan berlanjut hingga dewasa. Jenis insomnia ini belum diketahui penyebabnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi jam biologis tubuh Anda. Misalnya, hormon melatonin yang diproduksi terlalu sedikit di malam hari, sehingga Anda justru merasa segar bugar sepanjang malam.
4. Insomnia akibat obat-obatan atau zat kimia tertentu
Insomnia jenis ini biasanya diakibatkan oleh asupan stimulan dari konsumsi obat-obatan tertentu, kafein, alkohol, dan/atau makanan tertentu misalnya, makanan pedas sehingga anda sukit tidur nyenyak. Satu-satunya cara menghentikan insomnia ini adalah menghentikan penggunaan obat atau makanan dan minuman yang mengandung suatu senyawa kimia yang membuat Anda susah tidur.
5. Insomnia karena kondisi medis
Beberapa jenis gangguan jiwa dapat menyebabkan insomnia sebagai salah satu gejalanya. Misalnya saja, depresi, gangguan bipolar, dan gangguan kecemasan. ADHD, walaupun tidak tergolong sebagai penyakit mental, juga dapat menyebabkan masalah tidur. Tingkat keparahan jenis insomnia ini berhubungan langsung dengan seberapa parah kondisi yang dialami. Namun biasanya, pengobatan kedua kondisi yang saling terkait ini akan dipisah — terlebih jika tingkat insomnia Anda parah.
6. Insomnia paradoks
Insomnia paradoks adalah keluhan insomnia berat. Orang dengan gangguan ini sering mengaku tidur cuma sebentar atau bahkan tidak tidur sama sekali selama semalam atau lebih. Terkadang pasien insomnia jenis ini juga merasa memiliki kesadaran yang kuat terhadap lingkungan atau mudah terjaga, gampang marah, dan terlalu bergairah. Karakteristik utama dari jenis insomnia paradoks adalah Anda membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa tertidur, namun juga meremehkan total jam tidurnya.
7. Insomnia psikologis
Jenis insomnia ini disebabkan oleh gangguan kecemasan. Orang yang dihinggapi rasa cemas akan sulit untuk memulai tidur. Selain itu, rasa cemas juga dapat membuat seseorang menjadi kesulitan mempertahankan tidur, sehingga dia sering terbangun di tengah malam dan sulit untuk tidur kembali. Kecemasan bisa diakibatkan oleh banyak hal, di antaranya stres karena kondisi keuangan, masa depan, dan cemas memikul tanggung jawab pekerjaan. Bahkan rasa cemas dan panik karena tidak bisa tidur pun dapat membuat seseorang jadi benar-benar tidak bisa tidur.
8. Insomnia kronis
Insomnia kronis merupakan jenis bentuk lebih parah dari insomnia akut. Seseorang yang mengalami insomnia selama 3 hari seminggu dan berjalan selama 1 bulan lebih bisa dikatakan sebagai insomnia kronis. Kondisi ini bisa terjadi karena ada masalah kesehatan baik fisik atau mental. Beberapa gangguan atau penyakit yang menyebabkan insomnia kronis antara lain terdiri dari: diabetes, parkinson, central sleep apnea, depresi, anxiety, dan hiperaktif. Selanjutnya gaya hidup seperti sering begadang dan minum kafein berlebihan juga menyebabkan insomnia ini.
9. Onset insomnia
Onset insomnia merupakan jenis gangguan memulai tidur dengan cepat. Seseorang dengan gangguan ini akan sulit mendapatkan fase tidur. Terkadang ada banyak pikiran yang membuat rasa kantuk susah muncul. Beberapa ada yang sudah mengantuk tapi tidak bisa tidur juga. Kondisi ini bisa berubah ke insomnia akut kalau terus dibiarkan. Onset insomnia sering dipengaruhi oleh gaya hidup seperti sering minum kopi berlebihan atau makanan atau minuman lain dengan kandungan kafein yang cukup tinggi.
10. Behavior insomnia
Umumnya behavior insomnia ini lebih banyak terjadi pada anak-anak khususnya balita. Mereka akan susah sekali diminta tidur. Pada kondisi tertentu akan kerap bangun di tengah malam untuk sekadar ingin makan, minum, atau buang air. Kondisi ini terjadi pada 25 persen anak-anak. Kebiasaan ini biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Anak-anak jadi lebih mandiri saat akan tidur.