Berikut ini adalah beberapa jenis perubahan makna yaitu:
-
Meluas
Yang dimaksud perubahan makna meluas adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata atau leksem yang pada mulanya hanya memiliki sebuah ‘makna’, tetapi kemudian karena berbagai faktor menjadi memiliki makna-makna lain. Umpamanya kata “Saudara” pada mulanya hanya bermakna “seperut” atau “sekandungan”. Kemudian maknanya berkembang menjadi ‘siapa saja yang sepertalian darah’. Akibatnya anak paman pun disebut “saudara”. Lebih jauh lagi selanjutnya siapa pun yang masih mempunyai kesamaan asal usul disebut juga saudara.
-
Menyempit
Yang dimaksud dengan perubahan menyempit adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata yang pada mulanya mempunyai makna yang cukup luas, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna saja. Contoh kata “ahli” pada mulanya berarti ‘Orang yang termasuk dalam satu golongan atau keluarga’ seperti dalam frasa ahli waris yang berarti ‘Orang yang termasuk dalam satu kehidupan keluarga’, dan juga ahli kubur yang berarti ‘orang-orang yang sudah di kubur’. Kini kata ahli sudah menyempit maknanya karena hanya berarti ‘orang yang pandai dalam satu cabang ilmu seperti ahli sejarah, ahli purbakala, ahli bedak dsb.
-
Perubahan Total
Yang dimaksud dengan perubahan total adalah berubahnya sama sekali makna sebuah kata dan makna asalnya. Memang ada kemungkinan makna yang dimiliki sekarang masih ada sangkut pautmya dengan makna asal, tetapi sangkut pautnya ini tempatnya sudah jauh sekali. Misalnya, kata ceramah pada mulanya berarti ’cerewet’ atau ‘banyak cakap’ tetapi kini berarti ‘pidato atau uraian’ mengenai suatu hal yang disampaikan di depan orang banyak.
-
Penghalusan
Gejala ditampilkannya kata-kata atau bentuk-bentuk yang dianggap memiliki makna yang lebih halus, atau lebih sopan daripada yang akan digantikan. Misalnya kata ‘penjara’ atau bui diganti dengan kata ungkapan yang lebih halus menjadi dimasukkan ke lembaga pemasyarakatan.
-
Pengasaran
Yaitu usaha untuk mengganti kata yang maknanya halus atau bermakna biasa dengan kata yang maknanya kasar. Misalnya ungkapan “masuk kotak” dipakai untuk mengganti kata “kalah”.
-
Pertukaran Makna
Kata-kata yang mengalami pertukaran makna dalam hal tanggapan indera akan makna tersebut, seperti kata yang biasa diterima oleh telinga bisa diterima oleh mata dan seterusnya. Misal kata indah sejatinya hanya bisa dirasakan oleh indera penglihatan yang berarti bagus, kini bisa juga diterima oleh indera pendengaran yang berarti merdu.
-
Asosiasi
Asosiasi adalah perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat. Asosiasi disebabkan oleh adanya perbedaan penggunaan kata pada suatu masyarakat. Misalnya kata “kursi”, makna kursi yang berarti tempat duduk mengalami asosiasi yang berarti kedudukan, jabatan atau pangkat.