Ada beberapa jenis vaksin yaitu vasin virus dan vaksin bakteri yaitu:
1. Vaksin virus
-
Vaksin rubella
Vaksin rubella mengandung virus yang di lemahkan atau di matikan, berasal dari virus dengan antigen tunggal yang di tumbhkan dalam biakan human diploid cell line.kepada wanita yang serinegatif perlu di perlukan imunisasi sebelum pubertas dengan virus yang dilemahkan. Hal tersebut di perlukan mengingat rubella dapat menimbulkan malformasi pada janin. Vaksin tidak boleh di berikan kepada wanita hamil, bila vaksin di berikan kepada wanita yang belum mengandung, dianjurkan untuk tidak hamil dahulu selama 2 bulan.
-
Vaksin influenza
Penyakit influenza disebabkan virus family ortomiksoviride, yang berdiri atas virus tipe A,B dan C berdasarkan hemaglutinin permukaan (H) dan antigen neuraminidase (N). virus A paling sering menimbulkan epidemic/pandemi dan virus B terkadang menimbulkan epidemic/pandemic regional. Virus C hanya menimbulkam infeksi sporadic yang ringan. Wabah terbesar disebabkan influenza A oleh karena antigennya yang dapat berubah. Wabah oleh influenza B tidak begitu berat oleh karena antigennya lebih stabil.
-
Vaksin campak
Vaksin campak adalah vaksin hidup yang di lemahkan dari galur virus dengan antigen tunggal yang di biarka dalam embrio ayam. MMR adalah vaksin yang di matikan dan di berikan dalam suntiakn tunggal, untuk pencegahan penyakit campak, mumps (gondong)dan rubella.
-
Vaksin poliomyelitis
Vaksin poliomyelitis di peroleh dalam 2 bentuk yaitu vaksin virus mati dan vaksin hidup (oral) sebagai berikut :
- Vaksin virus mati (inactivated volio vaccine,salk)
Vaksin salk diproduksi dari virus yang di timbulkan dalam biakan (ginjal kera) yang kemudian diinaktifkan dengan formalin atau sinar ultraviolet. Vaksin tersebut memberikan imunitas terhadap paralisa atau penyakit sistemik, tetapi tidak terhadap infeksi intestinal oleh polio. Di berikan sebelum vaksin sabin di kembangkan .
- Vaksin virus hidup (oral polio vaccine sabin)
Vaksin sabin dibuat dari virus yang juga di tumbuhkan dalam biakan (gijal kera, human diploid cell) yang di lemahkan dan memberikan proteksi terhadap infeksi intestinal dan penyakit paralisa
-
Vaksin hepatitis B
Vaksin hepatitis B terdiri atas partikel antigen permukaan hepatitis B yang diinaktifkan (HBsAg) dan diabsobsi dengan tawas, dimurnikan dari plasma manusia/karier hepatitis. Produksi vaksin hepatitis B dari jamur dengan teknik rekombinan, merupakan cara yang lebih mudah untuk memproduksi vaksin dalam jumlah besar dan aman di banding dengan yang di produksi dengan serum.
-
Vaksin hepatitis A
Vaksin hepatitis A terdiri atas virus di matikan yang cukup efektif, di berikan kepada orang dengan resiko misalnya dalam perjalanan/mengunjungi Negara dengan risiko.
-
Vaksin varisela
Vaksin varisela digunakan untuk mencegah varisela, merupakan vaksin yang dilemahkan, biasanya tidak di berikan kepada anak-anak sampai IgG asal ibu hilang (sekitar usia 15 bulan). Varisela yandi lemahkan diberikan kepada penderita dengan leukemia limfositik akut.
-
Vaksin retro
Vaksin virus retro dapat mencegah kemaian pada bayi akibat diare. Vaksin mengandung 4 tipe antigen virus yang berhubungan dengan penyakit pada manusia.
-
Vaksin rabies
Vaksin rabies diperoleh dalam 2 bentuk yaitu vaksin di matikan untuk manusia dan vaksin hidup yang di lemahkan pada hewan.
-
Vaksin papiloma
Vaksin menunjukan potensi pencegahan proporsi substansial kasus kanker serviks. Vaksinasi di anjurkan sebelum usia 20 tahun untuk mencegah kanker serviks dan di berikan 3 kali.
2. Vaksin bakteri
1. Vaksi DOMI
Program DOMI di kembangkan di berbagai Negara antara lain di Indonesian melalui transfer teknologi untuk memproduksi vaksin Vi dan vaksin kolera yang sekaligus dapat mengurangi beban sigelosis.
2. Vaksin bacillus calmette-guerin
Vaksin BCG adalah vaksin galur mikrobaterium bovis yang di lemahkan dan digunakan pada manusia terhadap pencegahan tuberculosis.
3. Vaksin subunit
Vaksin subunit adalah vaksin yang terdiri dari atas makromolekul spesifik asal pathogen yang di murnikan. Ada 3 bentuk umum vaksin yang di gunakan :
- Vaksin eksotoksin atau toksoid
- Vaksin polisakarida kapsel
- Vaksin antigen protein rekombinan
4. Vaksin konjugat
Keterbatsan vaksin polisakarida adalah ketidakmampuannya untuk mengaktifkan sel Th. Polisakarida yang merupakan lapisan dinding luar bakteri akan menghalangi respons imatur imun bayi dan anak untuk mengenal antigen. Salah satu cara untuk melibatkan sel Th secara direk adalah mengkonjugasikan antigen polisakarida dengan protein pembawa.