1. Nilai obligasi (jumlah pinjaman)
Ketika menerbitkan obligasi, perusahaan menyatakan dengan jelas berapa banyak uang yang dibutuhkan. Ini dikenal sebagai “jumlah emisi obligasi”. Menentukan ukuran masalah obligasi berdasarkan arus kas perusahaan, kebutuhan, dan kinerja perusahaan.
2. Periode obligasi
Setiap obligasi membutuhkan jatuh tempo atau jatuh tempo (jatuh tempo) dari pinjaman. Umumnya, obligasi memiliki jangka waktu 5 tahun. Bisa setahun atau hingga 10 tahun. Semakin pendek obligasi, semakin sedikit risikonya, dan semakin menarik bagi investor.
3. Tingkat pokok dan kupon
Pokok obligasi adalah jumlah yang disetujui penerbit obligasi untuk dibayarkan kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo. Jumlah ini juga umumnya dikaitkan dengan penebusan, jatuh tempo, nilai nominal, atau nilai nominal.
Tingkat kupon, juga dikenal sebagai tingkat bunga nominal, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayarkan kepada pemegang obligasi setiap tahun. Jumlah bunga yang dibayarkan kepada pemilik disabilitas setiap tahun selama umur obligasi disebut kupon.
Mengalikan persentase kupon dengan pokok obligasi menentukan ukuran kupon. Misalnya, obligasi dengan tingkat kupon 8% dan nilai nominal $ 1.000 membayar $ 80 bunga per tahun.
4. Jadwal pembayaran
Kewajiban penerbit obligasi untuk membayar obligasi dibuat secara teratur sesuai dengan perjanjian sebelumnya dan dapat triwulanan, semi-tahunan, atau tahunan.
5. Dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah