Dalam hal ini, karakteristik saham adalah karakteristik saham perusahaan go-pulic. Terdapat 3 jenis nilai yang melekat pada suatu saham perusahaan go-public di antarnya:
1. Nilai Nominal (Nilai Pari)
Nilai nominal saham adalah nilai yang tertera di dalam saham yang didapat dari hasil pembagian total modal perusahaan terhadap jumlah saham yang beredar. Nilai nominal digunakan untuk kepentingan akuntansi dan hukum. Nilai nominal juga digunakan untuk menentukan besarnya modal yang disetor penuh dalam neraca. Sebagai contoh, jika PT. XYZ mempunyai modal disetor Rp 10 miliar dan merencanakan nilai atau harga nominal saham Rp 1.000, maka saham yang diterbitkan oleh PT. XYZ adalah Rp 10 miliar : Rp 1.000 = 10 Juta lembar.
2. Nilai Wajar Saham
Nilai wajar saham adalah nilai yang diberikan oleh para investor atau analis pasar modal terhadap setiap saham yang diperdagangkan di bursa efek dengan berpedoman kepada masing – masing industri dari setiap perusahaan tersebut dan menggunakan beberapa metode perhitungan nilai atau harga suatu saham yang berlaku umum, misalnya dengan menggunakan metode PER, tingkat pertumbuhan laba perusahaan, price to book value (PBV), dll. Sebagai contoh berdasarkan jenis industri tertentu, PT. XYZ dan menggunakan metode – metode yang berlaku secara umum di pasar modal, nilai wajar saham PT. XYZ diperkirakan Rp 700, sedangkan yang terjadi harga pasar yang terjadi di bursa sebesar RP 500, maka harga pasar berada di bawah nilai wajar atau undervalue. Dalam keadaan seperti ini, investor disarankan untuk membeli saham PT. XYZ. Namun, jika nilai wajarnya adalah Rp 800, maka sebaiknya saham PT. XYZ jangan dibeli. Jika sudah memilikinya, disarankan segera dijual karena diperkirakan akan segera menyesuaikan harga wajar dari saham tersebut.
3. Nilai Pasar
Nilai pasar atau harga pasar saham suatu perusahaan go-public adalah nilai yang diperdagangkan di bursa efek. Jika investor banyak yang melakukan pembelian terhadap suatu saham tertentu, maka harga pasar saham tersebut pun akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Di sisi lain, naik turunnya harga saham juga sangat ditentukan oleh kekuatan supply dan demand atau berapa besar pembelian dan penjualan dari saham tersebut.