Memori dikenal oleh masyarakat umum sebagai ingatan. Banyak ahli yang telah memberikan definisi memori. Berikut ini beberapa definisi memori menurut para ahli: (Slameto, 2010: 111), ”Ingatan adalah penarikan kembali informasi yang pernah diperoleh sebelumnya.” Definisi ini masih sangat sederhana karena hanya menekankan pada kemampuan seseorang untuk memunculkan kembali informasi yang telah diperolehnya di masa lalu, dengan kata lain ingatan adalah memunculkan kembali pengalaman masa lalu. Misal, seorang siswa yang telah belajar tentang nama-nama malaikat Allah, suatu saat siswa tersebut mendengar seseorang menyebut nama Jibril, kemudian siswa tersebut ingat bahwa Jibril merupakan nama salah satu malaikat Allah. Memory (ingatan, daya ingatan): 1. Fungsi yang terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa lalu. 2. Keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat diingat kembali. 3. Satu pengalaman masa lalu yang khas (Chaplin, 2002: 295). Ada tiga ciri yang terkandung dalam memori, yaitu: fungsi, pengalaman/informasi, dan spesifikasi. Memori melibatkan fungsi dari suatu sistem yang dapat difungsikan, sehingga memerlukan alat atau tempat untuk melaksanakan fungsi untuk merekam.
Memori juga melibatkan informasi yang diperoleh melalui suatu aktivitas, sehingga informasi yang didapat akan menjadi suatu pengalaman yang disimpan pada suatu tempat. Tidak semua informasi atau pengalaman yang akan dapat direkam dengan baik, hanya informasi-informasi yang memiliki kekhususan (kesan tertentu) yang dapat disimpan. Jadi, memori merupakan suatu proses kerja yang melibatkan alat-alat atau tempat untuk menerima, menyimpan, dan mengingat kembali informasi-informasi yang memiliki kekhususan. Syah (2004: 72), ”Memori yang biasanya kita artikan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di dalam otak manusia.” Di sini, memori merupakan sistem kerja otak manusia untuk menangkap dan menyimpan pengetahuan. Mengingat merupakan pengetahuan sekarang tentang pengalaman masa lampau (Fauzi, 2004: 50) Memori dalam pengertian ini lebih menekankan pada kemampuan kognitif seseorang, yaitu kemampuan untuk menyebutkan atau menghafal suatu kegiatan yang pernah dilakukan pada masa lalu.
Memori ialah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat dalam otak. (Bruno dalam Syah, 2004: 72) Semua aktivitas memori berpusat di otak dan ada tiga kegiatan dalam memori, yaitu:
- Pengkodean. Pada tahap awal informasi-informasi yang diterima terlebih dahulu diberi kode atau tanda atau pengelompokkan.
- Penyimpanan. Setelah informasi tersebut diberi kode, kemudian diteruskan ke tempat penyimpanan. Di tempat penyimpanan informasi akan bertahan di dalamnya sampai suatu saat dibutuhkan untuk dimunculkan kembali. Tiak semua informasi yang diterima dapat disimpan. Waktu penyimpanan tergantung pada kualitas dan kapasitas tempat yang dimiliki otak masing-masing individu.
- Pemanggilan kembali. Pada tahap ini, informasi-informasi yang telah disimpan tadi dipanggil sesuai dengan kebutuhan, walaupun tidak semua informasi yang diterima dan disimpan dapat dipanggil kembali, karena sebagian atau bahkan semua informasi yang disimpan dapat hilang atau tertutup oleh informasi yang lainnya.
Ingatan didefinisikan sebagai kecakapan untuk menerima, menyimpan, dan mereproduksi kesan-kesan (Suryabrata, 2010: 44) Definisi ini sama dengan definisi dari Bruno, hanya terdapat perbedaan pada tahap ketiga. Bruno menggunakan istilah pemanggilan kembali, sedangkan Suryabrata menggunakan istilah mereproduksi kesan. Istilah mereproduksi kesan mengandung pengertian yang lebih dalam dan luas, karena mereproduksi adalah melakukan (membuat) reproduksi; menghasilkan (memproduksi) ulang; menghasilkan (mengeluarkan) kembali (Pusat Bahasa Diknas). Ingatan merupakan hubungan antara pengalaman dengan masa lalu. Proses manusia memunculkan kembali tiap kejadian pengalaman pada masa lalunya, membutuhkan kemampuan mengingat kembali yang baik. Dengan kemampuan mengingat pada manusia, maka ini menunjukan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya. Menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang pernah dialami, sama halnya dengan memunculkan kembali sesuatu yang pernah terjadi dan tersimpan dalam ingatan. Jadi, memori adalah keseluruhan proses fungsi mental yang berpusat di otak untuk memunculkan kembali pengetahuan tertentu tentang pengalaman masa lalu melalui tahapan menangkap/menerima, memberi kode, menyimpan, mereproduksi, dan memanggil/memunculkan kembali.