Peer to Peer ialah model jaringan yang dapat memberikan kedudukan yang sama terhadap komputer, tak ada yang bertindak sebagai server atau client sehingga tidak ada media penyimpanan yang bersifat umum. Pada model ini dua komputer dapat berhubungan secara langsung tanpa tergantung pada server.
Model ini lebih murah daripada client server, tetapi model ini hanya dapat berjalan apabila komputernya berjumlah tidak lebih dari 25 buah.
Ciri-Ciri Jaringan Peer To Peer
Berikut ini terdapat beberapa karakteristik jaringan peer to peer, yakni sebagai berikut:
- Minimum terdapat satu komputer yang berlaku menjadi server.
- Terdapat komputer workstation (tempat kerja).
- Sistem operasi penunjang jaringan, misalnya Win NT, Netware dan lain-lainnya.
- Alat tambahan, misalnya Network Interface Card dan lain-lainnya.
- Alat penghubung antar komputer, misalnya kabel, konektor dan lain-lainnya.
Kelebihan Koneksi Peer To Peer
Berikut ini terdapat beberapa kelebihan sistem peer to peer, yakni sebagai berikut:
- Antar komputer dalam jaringan bisa saling berbagi menggunakan fasilitas yang dimilikinya, misalnya hardisk, drive, fax atau modem dan printer.
- Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan bentuk jaringan client-server, salah satunya karena tidak membutuhkan adanya server yang mempunyai keahlian khusus untuk mengorganisasikan dan menyiapkan fasilitas jaringan.
- Kelangsungan kerja jaringan tidak bergantung pada satu server, sehingga salah satu komputer atau peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mendapati gangguan.
Kelemahan Koneksi Peer To Peer
Berikut ini terdapat beberapa kelemahan sistem peer to peer, yakni sebagai berikut:
- Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi ialah antara server dengan workstation (tempat kerja).
- Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer atau peer di samping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
- Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
- Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.