1. Suku bunga-risiko suku bunga
Harga obligasi berubah berlawanan arah dengan perubahan suku bunga. Jadi, ketika tingkat bunga naik, begitu juga harga obligasi.
Sebaliknya, ketika suku bunga turun, harga obligasi naik. Jika seorang investor harus dapat menjual obligasi sebelum jatuh tempo, kenaikan suku bunga berarti bahwa investor akan mengalami kerugian modal (misalnya, seorang investor akan menjual obligasi di bawah harga pembeliannya).
Jenis risiko ini juga dikenal sebagai risiko tingkat bunga atau risiko pasar. Risiko ini adalah risiko yang biasa dialami oleh investor pasar obligasi.
2. Risiko investasi ulang
Perubahan tingkat reinvestasi karena perubahan suku bunga pasar disebut risiko reinvestasi.
3. Call Risk
Beberapa perusahaan telah memutuskan bahwa mereka dapat menarik atau membeli obligasi yang diterbitkan dengan harga dan waktu tertentu. Ini menyebabkan investor mengalami risiko panggilan bahwa penerbit obligasi menarik obligasi pada hari tertentu.
4. Risiko default
Risiko default juga terkait dengan risiko default. Itu adalah risiko emiten kebangkrutan.
Sebagai akibat dari risiko ini, obligasi dengan risiko default dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki harga lebih rendah dibandingkan dengan sekuritas Treasury AS. Di sisi lain, obligasi yang diperdagangkan di pasar obligasi ini memiliki hasil yang jauh lebih tinggi daripada obligasi pemerintah.
5. Risiko inflasi
Peningkatan risiko inflasi dan risiko daya beli disebabkan oleh perubahan nilai arus kas yang diterima investor karena efek keamanan inflasi.
Misalnya, jika seorang investor membeli obligasi dengan tingkat kupon 7% tetapi inflasi 8%, daya beli arus kas akan berkurang secara signifikan.
6. Penilaian Risiko Mata Uang
Perdagangan valas, yang dikendalikan oleh Valas, memiliki nilai tertentu yang tidak dapat diketahui secara pasti. Anda hanya dapat mengetahui nilai ikatan dalam mata uang lokal Anda ketika pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi.
7. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas atau pasar tergantung pada kemudahan obligasi dapat dijual kembali pada nilainya.
8. Risiko volatilitas
Harga jenis obligasi tertentu tergantung pada suku bunga dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai obligasi.
Perubahan faktor-faktor ini juga mempengaruhi harga obligasi. Jenis risiko ini juga disebut risiko volatilitas.