Semua perintah dalam bertawakkal, biasanya selalu didahului oleh perintah melakukan sesuatu.
Firman Allah SWT :
فَإِذَاعَزَمْتَفَتَوَكَّلْ عَلَى اَلّلَهِ إِنَّ اللهَ يُحَبُّ الْمُتَوَكِّلِيْن
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya”. (QS. Ali Imran: 159)
Oleh rasulullah SAW dalam salah satu sabdanya sebagai berikut :
عَنْ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَلَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : لَوْأَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكَّلِهِ لَرَزَ قَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُوْ خِمَا صًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا
(رواه الترمذي)
“Umar r.a. berkata : “Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Andaikan kamu bertawakkal (menyerah) kepada Allah dengan sungguh-sungguh, niscaya Allah akan memberi rizky kepadamu sebagaimana burung yang keluar pagi dengan perut kosong (lapar) dan kembali pada senja hari dalam keadaan sudah kenyang”. (HR. Turmudzi)