-
Ejaan
Biasanya ketika penyunting (orang yang menyunting) akan meneliti teks tersebut apakah sudah sesuai dengan aturan ejaan yang telah disempurnakan atau tidak, jika tidak maka harus disesuaikan.(penulisan huruf kapital, penulisan huruf cetak miring), penulisan kata (kata dasar, kata bentukan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, singkatan, akronim), penulisan angka dan lambang bilangan, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
Contoh : penggunaan kata “menyium” adalah salah. Dalam aturan ejaan yang disempurnakan imbuhan me- jika bertemu dengan huruf “y” menjadi hilang. Sehingga, kata “menyium” akan mendapat suntingan menjadi “mencium”.
-
Tanda Baca
Kesalahan dalam menulis karangan sering dilakukan oleh penulis ,Penggunaan tanda baca seperti tanda titik (.), tanda koma (,) daln lain-lain haruslah diperhatikan, sehingga perlu diperbaiki Supaya pembaca dapat memahami maksud tulisan kita dengan cepat.
Contoh dalam penulisan menggunakan tanda koma:
“ Rizka membeli buku tulis.buku gambar dan Penggaris.”. Kalimat tersebut belum tepat dan akan disunting menjadi “Rizka membeli buku tulis, buku gambar dan penggaris.
-
Diksi
Diksi merupakan pilihan kata yang digunakan agar bahasa terlihat bagus. Pemilihan kata juga perlu diperhatikan dalam hal menyunting.
Contoh : “Saya sangat tidak suka dengan gaya berpenampilan kamu yang terkesan norak! ”. Kalimat tersebut belum menggunakan diksi yang baik sehingga setelah disunting akan menjadi “Saya dan kamu mungkin memiliki selera dan gaya berpakaian yang berbeda.
-
Kalimat
Dalam menulis haruslah juga memperhatikan penggunaan struktur kalimatnya, yaitu S-P-O-K atau lainnya. Hal itu dikerenakan untuk memperjelas siapa yang menjelaskan dan apa atau siapa yang dibicarakan. Selain itu juga perlu diperhatikan kelogisan, kepaduan, kehematan dan keefektifan sebuah kalimat.
-
Menyunting Kepaduan Paragraf
Dalam menyunting suatu paragraf ,sebaiknya kamu melihat kembali tulisan dan kata-katanya apakah sesuai atau tidak,Padu atau tidaknya sebuah paragraf dapat disebabkan oleh ada atau tidaknya kalimat yang tidak diperlukan atau kalimat sumbang yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan paragraf.
Sebuah paragraf dikatakan padu apabila gagasannya utuh, serta paparan paragraf lengkap.maka paragraf tersebut bisa disebut sebagai paragraf padu. Kalimat-kalimat yang menyusun suatu paragraf dan paragraf-paragraf yang tersusun di dalam karangan harus memiliki gagasan yang utuh.