Pengertian Kromosom dan Bagian-bagian Kromosom – Kromosom (bahasa Yunani: chroma, warna; dan soma, badan) adalah benang halus yang tersusun dari asam nukleat, seperti DNA dan RNA.
Kromosom adalah penyusun dasar dari kehidupan di mana seluruh genom dari organisme dasarnya terorganisir dan disimpan dalam bentuk DNA (asam deoksiribonukleat) yang hadir dalam setiap sel yang membentuk organisme itu.
Sebuah kromosom adalah rantai tunggal DNA yang digulung dan super melingkar membentuk potongan seperti benang padat. Istilah Kromosom ini berasal dari kata Yunani “chroma” atau warna dan “soma” atau tubuh dan dinamakan demikian karena kromosom memiliki kemampuan untuk diwarnai dengan pewarna.
DNA adalah buku instruksi genetik untuk memungkinkan produksi protein dan proses sel yang penting untuk kehidupan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap bagian dari DNA terdiri dari urutan gen berisi instruksi untuk pembangunan masing-masing sel, reproduksi dan akhirnya kematian. Masing-masing rantai DNA dalam kromosom manapun mungkin berisi antara 10.000 sampai 1,000,000,000 nukleotida.
DNA dipecah menjadi rantai polinukleotida tunggal terdampar untuk mengekspos urutan gen yang dapat disalin ke messengerRNA (mRNA, asam ribonukleat). MRNA ini memiliki empat basa nukleotida diatur dalam kombinasi yang berbeda dari tiga dan mirip dengan DNA.
Ribosom membaca tiga berbasis urutan nukleotida ini dan menerjemahkannya untuk membentuk urutan asam amino dari protein Setiap kode nukleotida tiga berbasis salah satu dari 20 asam amino, juga dikenal sebagai penyusun protein.
Pertama, asam amino membentuk rantai panjang yang disebut rantai polipeptida. Rantai ini kemudian mengalami konformasi dan perubahan struktural, melipat dan melipat terhadap dirinya sendiri sampai struktur akhir protein yang kompleks dicapai. Kromosom juga mengandung protein DNA yang terikat atau histon yang mengkonsolidasikan dan menstabilkan DNA dan mengatur fungsinya.
Protein DNA dan histon yang dikemas ke dalam struktur yang disebut kromosom. Sebuah kromosom mungkin melingkar atau linier dalam bentuk, dengan sel berinti atau eukariotik memiliki kromosom linier, dan sel prokariotik biasanya mengandung kromosom melingkar. Kromosom mungkin juga ada di luar inti dalam sel eukariotik, dalam sel mitokondria.
Kromosom mungkin memiliki DNA kental diorganisir sekitar protein histon membentuk kromatin. Kromatin memungkinkan rantai panjang DNA yang akan dipasang dalam inti sel. Pada pembelahan sel, kromosom membentuk struktur seperti benang padat kecil yang harus direplikasi sebelum dibagi sama rata antara dua sel anak, untuk memastikan masing-masing memiliki jumlah yang sama kromosom.
Ketika sel-sel tubuh membelah (mitosis), dua salinan dari 23 kromosom yang diteruskan ke masing-masing sel anak, memberi mereka berdua satu set lengkap 46 kromosom. Ketika gamet (telur atau sperma) bagi (meiosis), hanya setengah jumlah kromosom dilewatkan ke sel anak, sebagai gamet anak ini hanya akan membentuk sel dengan satu set lengkap kromosom pada fusi dengan gamet lain selama pembuahan, setelah itu zigot yang dihasilkan akan memiliki 23 pasang kromosom dengan setengah dari setiap orangtua.
Bagian-bagian Kromosom
Kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit, dan telomer.
Kromatid
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid masih melekat satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema. Kromonema merupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang pada tahap interfase). Kromonema sebenarnya merupakan istilah untuk tahap awal pemintalan kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan dua istilah untuk struktur yang sama.
Kromomer
Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatin yang terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat)
Sentromer
Sentromer adalah daerah konstriksi (lekukan primer) di sekitar pertengahan kromosom. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian kromosom yang yang merupakan tempat perlekatan benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya kromosom.
Sentromer adalah daerah yang mengerut dari kromosom saat proses mitosis atau meiosis dan merupakan tempat melekatnya benang-benang gelendong. Dalam daerah sentromer tampak adanya struktur seperti benang-benang yang dinamakan mikrotubulus. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah struktur seperti serabut yang terdapat pada sentromer Kinetokor mengikat mikrotubulus pada berkas gelendong pada waktu pembelahan inti.
Lekukan kedua
Pada beberapa kromosom terdapat lekukan kedua yang berada di sepanjang lengan dan berhubungan nucleolus. Oleh karena itu disebut dengan NOR (Nucleolar Organizing Regions).
Satelit
Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid. Satelit terbentuk karena adanya kontriksi sekunder di daerah tersebut. Tidak semua kromosom memiliki satelit.
Telomer
Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom. Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak terurai. Karena pentingnya telomer, sel yang telomer kromosomnya mengalami kerusakan umumnya segera mati.
DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetika yang akan diwariskan kepada keturunannya. Kromosom dikatakan sebagai benang pembawa sifat karena sifat-sifat makhluk hidup pada dasarnya tersimpan di dalam DNA yang terdapat di dalam kromosom.
Kromosom pada organisme prokariotik ada yang berupa RNA saja. Ini dapat dijumpai pada virus mozaik (tembakau). Kromosom dapat pula berupa DNA saja misalnya pada virus T dan dapat pula mengandung keduanya yaitu DNA dan RNA seperti pada bakteri Escherichia coli.