Struktur Sel Darah Putih Monosit – Tulang adalah hidup, mengubah jaringan yang melindungi organ-organ dan bekerja dengan sistem otot kita untuk memungkinkan kita bergerak. Tulang juga menyimpan mineral dan bertanggung jawab untuk membuat semua sel darah merah dan putih. Monosit adalah sel darah putih yang sangat besar yang terlibat dalam fungsi kekebalan tubuh.
Sel Darah Putih
Semua sel-sel darah, putih dan merah, dibuat di sumsum tulang kita. Monosit adalah salah satu dari enam jenis sel darah putih. Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh kita dan membantu tubuh menangkal serangan dari patogen, seperti bakteri atau virus. Monosit melakukan fagositosis, yang berarti “makan” zat asing dalam tubuh (seperti bakteri) atau jaringan yang rusak atau tidak terpakai lagi, seperti tulang tua sehingga tulang baru bisa tumbuh.
Struktur Sel
Sebuah pemahaman dasar tentang beberapa istilah dalam biologi seluler akan membantu membuat struktur sel lebih mudah untuk dipahami. Inti adalah “pusat kendali” dari sel. Ini merupakan informasi genetik sel (biasanya dalam bentuk DNA) disimpan. DNA memegang “cetak biru” atau petunjuk untuk segalanya yang perlu dilakukan oleh sel.
Sitoplasma adalah cairan sel yang mengelilingi organel sel lainnya (“organ kecil”) dan memungkinkan untuk gerakan zat di sekitar sel. Membran sel membungkus sel dan, karena itu adalah semi-permeable, bertindak sebagai sel “penjaga,” hanya mengizinkan zat tertentu untuk masuk atau keluar dari sel.
Struktur Monosit
Monosit adalah yang terbesar dari sel-sel darah putih, dengan diameter rata-rata 18 mikrometer. Monosit memiliki sitoplasma yang besar dan berlimpah, berbentuk khas, inti seperti huruf U. Banyak butiran halus dalam sitoplasma sel monosit, terutama di dekat membran sel, menghasilkan enzim pencernaan, yang membantu monosit “makan” benda asing dalam tubuh karena membantu dalam fungsi kekebalan tubuh.
Jenis Monosit
Monosit berdiferensiasi menjadi dua tipe dasar dalam tubuh: makrofag yang tetap dan makrofag yang berkeliaran. (“Makro” berarti besar dan “fag” berarti dicerna). Makrofag berkeliaran tubuh, mencari bakteri, virus dan bahan asing lainnya untuk dimakan. Makrofag Tetap berdiam diri dalam berbagai jaringan tubuh, seperti hati, limpa, paru-paru atau kulit dan melepaskan bahan kimia yang memberi sinyal terhadap sel sistem kekebalan lainnya untuk merespon infeksi.