Sebuah produk dapat diklasifikasikan menjadi produk berwujud atau produk tidak berwujud.
Produk Berwujud
Produk berwujud adalah objek fisik yang dapat dirasakan dengan sentuhan seperti bangunan, kendaraan, atau gadget. Sebagian besar barang adalah produk berwujud. Misalnya, bola sepak adalah contoh produk berwujud, khususnya barang berwujud.
Produk Tidak Berwujud
Produk tidak berwujud adalah produk yang hanya dapat dirasakan secara tidak langsung seperti polis asuransi. Produk data tidak berwujud selanjutnya dapat diklasifikasikan ke dalam barang digital virtual (“VDG”), yang secara virtual terletak di OS komputer dan dapat diakses oleh pengguna sebagai jenis file konvensional, seperti file JPG dan MP3. Barang digital virtual memerlukan pemrosesan aplikasi lebih lanjut atau pekerjaan transformasional oleh pemrogram, sehingga penggunaannya dapat tunduk pada lisensi dan atau hak transfer digital. Di sisi lain, barang digital nyata (“RDG”) mungkin ada dalam elemen presentasi program data independen dari jenis file konvensional. Barang digital nyata biasanya dilihat sebagai objek 3-D atau barang presentasi yang tunduk pada kontrol pengguna atau transfer virtual dalam platform program media visual yang sama. Layanan atau ide tidak berwujud.
Perbedaan Produk Berwujud dan Tidak Berwujud
Perbedaan antara produk berwujud dan jasa dapat terlihat melalui dimensi ketidakberwujudan, tidak tahan lama, tidak terpisah serta keragaman.
- Ketidakberwujudan (intangibility) dimana jasa tidak dapat dilihat, dirasakan ataupun didengar sebelum jasa digunakan sedangkan produk berwujud dapat dilihat, dirasakan ataupun didengar sebelum digunakan.
- Tidak tahan lama (perishability) dimana jasa tidak dapat disimpan, melainkan harus segera dikonsumsi (dipakai) pada saat diselenggarakan sedangkan produk berwujud dapat disimpan.
- Tidak terpisah (inseparability) dimana adanya kontak secara langsung antara produsen dan konsumen pada saat penyelenggaraan jasa sedangkan produk berwujud tidak terlalu membutuhkan atau bahkan tidak membutuhkan kontak secara langsung antara produsen dan konsumen.
- Keragaman (heterogenity) dimana adanya peluang lebih besar dalam penyelenggaraan jasa ketimbang produksi produk.