Lebih dari sekedar pemalu
Sam adalah pria berusia dua puluh tiga tahun yang memiliki sangat sedikit teman dekat dan merasa sulit untuk berhubungan dengan orang lain. Dia bekerja sebagai akuntan di sebuah perusahaan swasta dan melakukan yang terbaik untuk menghindari aktivitas pribadi dan pekerjaan yang mengharuskannya berinteraksi dengan rekan-rekannya. Sifat pekerjaan Sam memungkinkan dia untuk bekerja terutama dari rumah, hanya datang ke kantor perusahaan untuk pertemuan dan pelatihan wajib bulanan. Sam berkontribusi sesedikit mungkin untuk pertemuan ini dan kesulitan memberikan presentasi karena ketakutannya akan kritik.
Sam percaya bahwa dia tidak pantas secara sosial dan selalu takut mempermalukan dirinya sendiri atau melakukan sesuatu yang salah ketika berada dalam situasi sosial. Rekan kerja Sam mengira dia penakut dan penakut, tapi dia jauh lebih dari itu. Sam memiliki gangguan kepribadian menghindar.
Gangguan kepribadian adalah kategori gangguan mental dimana seseorang memiliki pemikiran dan perilaku yang tidak sehat dan sulit untuk diubah. Pikiran dan perilaku ini menyulitkan seseorang untuk berfungsi dengan baik di masyarakat. Avoidant Personality Disorder (APD) adalah salah satu kategori tersebut, di mana seorang individu merasa tidak memadai secara sosial, terlalu sensitif terhadap kritik, dan menghindari situasi dan interaksi sosial. Diperkirakan 1% orang memiliki APD.
Meski penyebabnya tidak diketahui, para peneliti percaya bahwa beberapa faktor berperan dalam perkembangannya. Genetika, faktor sosial (yaitu, sifat interaksi Anda dengan anggota keluarga selama masa kanak-kanak), dan berbagai faktor psikologis dianggap berperan dalam perkembangan APD.
Gejala
Orang dengan gangguan kepribadian menghindar, seperti Sam, mengalami kecemasan dalam situasi sosial, sangat sensitif terhadap kritik, sulit berbicara di depan umum, dan memiliki harga diri yang rendah. Mereka cenderung menghindari hubungan intim atau romantis dan selalu takut diejek, dipermalukan, atau ditolak. Beberapa tanda lahiriah termasuk tremor, berkeringat, kemerahan, dan mual.
Ada banyak kesamaan antara gejala gangguan kepribadian menghindar dan gangguan kecemasan sosial, membuat banyak peneliti percaya bahwa mereka sebenarnya sama. Namun, gejala APD lebih parah. Gangguan kepribadian menghindar juga mirip dengan gangguan kecemasan umum karena keduanya ditandai dengan kegugupan dan kekhawatiran yang intens. Namun, perasaan ini hanyalah satu bagian dari APD, padahal itu adalah ciri utama gangguan kecemasan umum.
Perlakuan
Pengobatan dapat digunakan untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan gangguan kepribadian menghindar. Seseorang yang sangat cemas dalam situasi sosial mungkin akan diberi resep obat anti-kecemasan seperti Valium atau Xanax untuk membantu mereka mengatasi ketakutan yang muncul. Antidepresan seperti Zoloft atau Prozac juga dapat diberikan untuk membantu meredakan gejala.
Psikoterapi bisa menjadi pengobatan yang bermanfaat. Terapi perilaku-kognitif (CBT) adalah bentuk psikoterapi yang efektif dalam pengobatan APD, karena berfokus pada perubahan pola pikir dan perilaku disfungsional. Dua teknik yang digunakan terapis perilaku kognitif untuk mengobati APD adalah restrukturisasi kognitif dan aktivasi perilaku. Restrukturisasi kognitif adalah metode di mana terapis membantu klien mengidentifikasi pikiran kebiasaan yang tidak sehat dan menggantinya dengan yang lebih sehat dan lebih positif. Dengan aktivasi perilaku, klien belajar untuk mengatasi ketakutan mereka dengan secara bertahap dan sistematis mengekspos diri mereka pada situasi yang menimbulkan kecemasan, menghasilkan perasaan pemberdayaan yang baru. Pelatihan keterampilan sosial , seperti pelatihan ketegasan, dan terapi kelompok juga dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial orang dengan APD dan memberi mereka ruang yang aman untuk melatih keterampilan ini.
Ringkasan Pelajaran
Gangguan kepribadian menghindar adalah jenis gangguan kepribadian yang ditandai dengan kepekaan ekstrim untuk diejek, dipermalukan, atau ditolak oleh teman sebaya. Mereka dengan APD memiliki harga diri yang rendah dan menghindari interaksi sosial dan hubungan dekat. Perawatan yang efektif termasuk obat untuk kecemasan dan depresi dan metode psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif (CBT). Teknik CBT membantu merestrukturisasi pola pikir negatif dan mengatasi ketakutan dengan secara aman dan sistematis memaparkan pasien APD ke situasi yang sebelumnya dihindari, memberi mereka perasaan baru tentang pemberdayaan. Semoga Sam mengambil jalan perawatan ini dan suatu hari nanti memberikan presentasi yang fantastis di tempat kerja!