Kelainan perkembangan pada anak
Mari kita bertemu Ben yang berusia 7 tahun. Ben berjuang di sekolah. Memiliki kesulitan berkonsentrasi pada pekerjaan rumah dan menyelesaikan tugas. Meskipun dia anak yang cerdas, nilainya menurun karena hal ini. Ben juga kesulitan berteman karena masalah yang dia alami di sekolah. Apakah perilaku Ben merupakan hasil dari kelainan perkembangan atau dia hanya menolak untuk mengikuti arahan dan mengerjakan tugas sekolahnya?
Untuk memahami jawaban atas pertanyaan ini, pertama-tama kita harus memahami apa yang dimaksud dengan perkembangan normal dan abnormal. Di sinilah kajian tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi penting. Banyak dari apa yang dipelajari dalam bidang ini berkaitan dengan apa yang dianggap sebagai perkembangan normal. Ketika ini diterapkan pada perkembangan anak, ada baiknya kita memahami apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh kebanyakan anak pada berbagai tahap kehidupan mereka. Karena itu, penting untuk memperhatikan perilaku yang berbeda dari harapan perkembangan normal berdasarkan usia anak. Jika perkembangan anak dapat ditentukan secara signifikan tertunda atau berbeda dari teman sebayanya, itu akan dianggap perkembangan abnormal .
Perilaku Ben sangat berbeda dengan perilaku teman-temannya. Misalnya, ketika diberi instruksi untuk suatu tugas di kelas, perhatiannya sering terganggu bahkan sebelum memulai tugas dan perlu sering diarahkan. Sebagian besar anak lain di kelasnya menyelesaikan tugas dengan sedikit atau tanpa intervensi.
Perilakunya juga mengakibatkan kesulitan dengan aktivitas normal sehari-hari. Misalnya, ibu Ben memperhatikan bahwa sering kali menjadi tantangan baginya untuk bermain permainan papan dengan keluarga karena perhatiannya teralihkan dan melanjutkan sebelum permainan selesai. Telah ditentukan bahwa Ben menderita ADHD, gangguan yang ditandai dengan pola kurang perhatian dan hiperaktif yang terus-menerus.
efek
Sekarang Anda tahu apa itu perkembangan abnormal, tetapi apa pengaruhnya bagi anak? Perkembangan abnormal dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara, terutama pada anak-anak. Mungkin ada keterlambatan fisik, seperti keterlambatan keterampilan motorik kasar. Mungkin ada disfungsi kognitif, seperti ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian. Mungkin juga ada manifestasi sosial atau emosional, seperti kurangnya keterampilan sosial atau mudah frustrasi.
Penting untuk disadari bahwa perilaku tersebut dapat menjadi tanda perkembangan abnormal pada anak. Ini karena anak-anak menggunakan perilaku sebagai bentuk komunikasi, terutama ketika mereka tidak memiliki kata-kata atau kemampuan untuk mengekspresikan diri dengan cara lain. Misalnya, seorang anak yang menolak mengerjakan pekerjaan rumahnya mungkin menghindarinya karena pekerjaan rumahnya sulit dan membuatnya frustrasi. Anak tersebut mungkin tidak dapat mengomunikasikan mengapa dia frustrasi dengan pekerjaannya dan menjadi marah. Perilaku ini dapat berdampak signifikan pada pembelajaran anak dan juga dapat menimbulkan tantangan sosial atau masalah emosional yang harus diatasi oleh anak; Ben, usia 7 tahun, adalah contoh kelainan perkembangan yang berdampak pada pembelajaran dan interaksi sosial.
Intervensi
Mari kita lihat Ben tiga tahun kemudian; Ben yang berusia 10 tahun minum obat untuk membantunya fokus pada pekerjaannya di sekolah. Dia juga dapat mempelajari cara-cara baru untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Berkat diagnosis dan intervensi dini, situasi Ben membaik dan perilakunya tidak menjadi masalah besar.
Penting agar tanda-tanda perkembangan abnormal dikenali sehingga intervensi dini dapat dilakukan. Intervensi dini penting karena kekhawatiran tentang perkembangan abnormal dapat memburuk tanpa intervensi ini. Ketika perilaku bermasalah tidak dijelaskan lebih awal, pola perilaku dapat berkembang dan perilaku tersebut menjadi lebih sulit untuk diperbaiki. Ini berarti bahwa anak-anak yang menerima intervensi dini cenderung melakukan lebih baik daripada mereka yang tidak.
Intervensi dini pada anak dengan perkembangan abnormal dapat memberikan banyak manfaat. Yang paling jelas adalah untuk membantu meningkatkan keberhasilan akademik anak. Selain itu, intervensi dini dapat membangun rasa percaya diri anak terhadap kemampuannya dan dapat meningkatkan harga dirinya. Ini juga dapat membantu meningkatkan interaksi sosial anak.
Ringkasan Pelajaran
Anak biasanya menunjukkan pola perkembangan yang normal. Perilaku yang berbeda dari ekspektasi perkembangan normal anak pada usia tersebut mungkin merupakan tanda perkembangan abnormal. Jika perkembangan anak dapat ditentukan secara signifikan tertunda atau berbeda dari teman sebayanya, itu akan dianggap perkembangan abnormal .
Perkembangan abnormal dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara, terutama pada anak-anak. Mungkin ada keterlambatan fisik atau disfungsi kognitif, dan mungkin ada manifestasi sosial atau emosional. Perkembangan abnormal pada anak dapat menyebabkan masalah belajar dan kesulitan dalam interaksi sosial. Intervensi dini sangat penting untuk memberi anak hasil terbaik. Intervensi dini meningkatkan potensi anak untuk keberhasilan akademik. Selain itu, intervensi dini dapat membangun rasa percaya diri anak terhadap kemampuannya dan meningkatkan harga diri. Ini juga dapat membantu meningkatkan interaksi sosial anak.
hasil pembelajaran
Menyelesaikan pelajaran ini akan mempersiapkan Anda untuk:
- Definisikan perkembangan abnormal dan jelaskan jenis efek yang dapat terjadi pada anak-anak.
- Jelaskan mengapa perkembangan abnormal pada anak-anak dapat mempengaruhi perilaku mereka.
- Memahami pentingnya intervensi dini dengan kelainan perkembangan.