Pengertian dan jenis-jenis Erosi – Erosi adalah Proses pengikisan dan pengangkutan material hasil pelapukan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) secara alami oleh tenaga yang bergerak diatas permukaan bumi.
Batuan yang telah lapuk secara berangsur-angsur akan dikikis dan dipindahkan ke tempat lain oleh tenaga eksogen. Tenaga eksogen yang mampu mengikis dan memindahkan batuan yang telah lapuk adalah air, angin, dan gletsyer.
Erosi Air
Erosi air terjadi ketika air bergerak membawa potongan-potongan batu dan material lainnya. Jenis erosi menciptakan lembah, ngarai, garis pantai dan tebing, semua tergantung pada jenis tanah yang dipindahkan oleh air.
Ada enam jenis erosi air, yaitu: erosi percikan, erosi lembar, erosi Alur, erosi Parit, erosi tebing sungai dan erosi gelombang air laut (abrasi).
Erosi percikan, yaitu erosi yang disebabkan oleh tetesan air hujan yang memecahkan butir-butir tanah.
Erosi lembar, yaitu pengikisan dan pengangkutan lapisan tanah permukaan, yang disebabkan oleh aliran air di permukaan tanah.
Erosi Alur, yaitu pengikisan lapisan tanah yang sudah membentuk alur-alur dengan lebar < 40 cm dan kedalaman < 25 cm.
Erosi Parit, yaitu pengikisan lapisan tanah yang membentuk alur-alur yang lebih besar,sehingga sering disebut parit V karena berbentuk huruf V, erosi parit lebarnya sekitar > 40 cm dan kedalaman > 25 cm.
Erosi tebing sungai, yaitu aliran air sungai yang mengikis tebing sungai, dan
Erosi gelombang air laut (abrasi). Pantai yang curam atau pantai yang landai dapat hancur diterjang gelombang laut. Banyak sawah, tambak dan desa-desa di Sumatera dan Jawa yang lenyap diterjang gelombang laut. Di daerah yang berpantai curam, gelombang laut akan menghancurkan tebing-tebing yang curam, sehingga terbentuk goa-goa pantai.

Erosi Angin (Deflasi)
Erosi ini terjadi di daerah kering dan gurun pasir. Proses pengikisan batuan oleh angin disebut deflasi. Jika angin yang kencang di daerah gurun mampu menerbangkan debu dan mengangkut butir-butir pasir. Bila butir-butir pasir menabrak kaki batuan maka batu yang ditabrak akan terkikis bagian bawahnya, sehingga akan terbentuk batu jamur. Proses erosi ini disebut korasi.

Erosi Gletser (Eksarasi)
Tenaga yang dominan pada erosi ini adalah gletser atau es. Di daerah kutub dan di puncak-puncak pegunungan yang tinggi, tumpukan salju yang mencair akan menuruni lereng dan mengikis batuan yang dilaluinya, sehingga akan terbentuk tebing-tebing yang terjal. Material hasil kikisan akan diendapkan di daerah ujung gletser. Di Indonesia erosi gletser kemungkinan hanya terjadi di puncak Jayawijaya (Papua), walaupun salju di sana sudah makin menyusut karena suhu udara di bumi makin panas.

Dampak Erosi
Erosi mempunyai dampak yang kebanyakan merugikan, karena terjadi kerusakan lingkungan hidup. Menurut penelitian bahwa 15% permukaan bumi mengalami erosi. Kebanyakan disebabkan oleh erosi air kemudian oleh angin.
Jika erosi terjadi di tanah pertanian maka tanah tersebut berangsur-angsur akan menjadi tidak subur, karena lapisan tanah yang subur makin menipis, dan jika terjadi di pantai, maka bentuk garis pantai akan berubah.
Dampak lain dari erosi adalah sedimen dan polutan tanah pertanian yang terbawa air akan menumpuk di suatu tempat. hal ini bisa menyebabkan pendangkalan air waduk, kerusakan ekosistem di danau, pencemaran air minum.