Perbedaan antara Asam Sitrat, Asam Askorbat dan Asam Sorbat – Asam adalah senyawa kimia dengan pH kurang dari 7. Asam kuat memiliki pH antara 0 dan 4, sedangkan asam lemah memiliki pH antara 4 dan 7.
Semua asam adalah donor hidrogen. Asam akan memberikan hidrogen untuk senyawa alkali yang disebut basa. Asam umumnya memiliki rasa asam dan menimbulkan korosi logam. Sementara sitrat, asam askorbat dan asam sorbat semua jatuh ke dalam kategori yang sama dan berbagi banyak kesamaan, mereka juga memiliki sifat unik dan karakteristik sendiri.
Definisi
Asam sitrat, asam sorbat dan asam Askorbat semua senyawa umum. Asam sitrat dan asam askorbat memainkan peran penting dalam proses biokimia tubuh kita dan merupakan bagian dari makanan yang sehat. Asam sitrat dan asam sorbat digunakan secara komersial sebagai pengawet.
Struktur kimia
Asam sitrat merupakan asam trikarboksilat dan diklasifikasikan sebagai asam organik lemah. Asam askorbat dianggap sebagai asam karboksilat. Menurut Dr. Murli Dharmadhikari dari Iowa State University, asam sorbat adalah rantai lurus asam lemak tak jenuh yang sangat reaktif. Hal ini sering bereaksi dengan kalium untuk menghasilkan garam kalium untuk penggunaan komersial.
Asam sitrat
Seperti namanya, asam sitrat merupakan senyawa alami yang ditemukan dalam buah jeruk seperti jeruk, lemon dan limau. Peran biologis paling terkenal adalah dalam siklus asam sitrat yang merupakan bagian penting dari metabolisme dan produksi energi bagi banyak organisme. Asam sitrat juga digunakan sebagai pengawet alami di dalam beberapa makanan dan minuman dan merupakan produk pembersih ramah lingkungan.
Asam Askorbat
Banyak buah-buahan dan sayuran, termasuk jeruk, bayam, tomat dan buah, kaya akan asam askorbat atau lebih dikenal sebagai vitamin C. Karena asam askorbat larut dalam air, tubuh tidak dapat menyimpannya, dan vitamin harus diperoleh dari sumber makanan. Asam askorbat terlibat dalam penyembuhan luka, produksi kolagen dan pembentukan tulang dan gigi. Menurut University of Maryland Medical Center, kekurangan vitamin C dapat memiliki konsekuensi yang sangat serius, termasuk hipertensi, stroke dan penyakit kandung empedu.
Asam sorbat
Asam sorbat pertama kali diisolasi dari buah gunung abu tahun 1800-an dan sejak itu menjadi bahan umum dalam makanan yang diproduksi secara komersial. Asam sorbat memiliki sifat antimikroba dan antijamur. Dengan kata lain, menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri dan jamur. Asam sorbat sering digunakan dalam perkebunan anggur karena mencegah pertumbuhan organisme yang akan merusak anggur.