pembuluh darah tersumbat
Larry adalah seorang arsitek berusia 66 tahun yang telah berjuang melawan kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe II hampir sepanjang hidupnya. Baru-baru ini, Larry mulai merasakan sakit di betisnya setiap kali dia berjalan, dan kaki serta pergelangan kakinya mulai terasa dingin saat disentuh. Juga, luka yang dialami Larry beberapa minggu yang lalu belum sembuh sama sekali dan tampaknya semakin parah.
Prihatin dengan tungkai dan kakinya, Larry memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk evaluasi. Di rumah sakit, Larry menjalani beberapa tes berbeda, termasuk angiogram, untuk mencoba menentukan apa yang menyebabkan gejala baru-baru ini di kakinya. Setelah meninjau hasil tes tersebut, seorang dokter memberi tahu Larry bahwa dia menderita oklusi arteri di kedua kakinya.
Penyakit pembuluh darah perifer
Penyakit pembuluh darah perifer (PVD) (juga dikenal sebagai insufisiensi pembuluh darah perifer) adalah kondisi dan gangguan yang mencegah aliran darah melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh, tidak termasuk pembuluh jantung dan otak. Dua contoh spesifik PVD termasuk oklusi arteri dan vena , yang terjadi ketika arteri atau vena tersumbat atau tersumbat oleh berbagai zat.
Sebagian besar oklusi arteri (90%) disebabkan oleh aterosklerosis , yang merupakan penumpukan timbunan lemak (juga dikenal sebagai plak) di dalam pembuluh darah. Aterosklerosis jauh lebih umum di arteri daripada di vena. Oleh karena itu, aterosklerosis bukanlah penyebab umum oklusi vena. Oklusi vena seringkali merupakan hasil dari trombosis , yaitu saat gumpalan darah terbentuk di dalam pembuluh darah dan menghalangi aliran darah.
|
Aterosklerosis adalah penumpukan timbunan lemak/plak di dalam pembuluh darah. |
Diagnosa
Ada beberapa cara berbeda untuk mendiagnosis oklusi arteri dan vena. Jika oklusi diduga terjadi pada tungkai, indeks pergelangan kaki-brakialis (ABI) dapat digunakan untuk membantu mendiagnosis oklusi. Untuk melakukan indeks pergelangan kaki-brakialis (ABI), tekanan darah diambil dari satu lengan dan satu kaki. Jika tekanan darah di kaki secara signifikan lebih rendah daripada tekanan darah di lengan, ini biasanya merupakan tanda positif oklusi kaki (sumbatan akan mencegah aliran darah melalui kaki, menurunkan tekanan darah). ).
Selain itu, tes pencitraan dapat digunakan untuk melihat ke dalam pembuluh darah dan memeriksa adanya oklusi. Contoh tes pencitraan meliputi:
- Angiografi : Melibatkan penyuntikan pewarna ke dalam pembuluh darah dan kemudian melihat pembuluh darah melalui sinar-X. Pewarna akan membuat oklusi lebih mudah dilihat pada sinar-X.
- USG – Penggunaan gelombang suara untuk melihat bagian dalam tubuh seseorang, khususnya bagian dalam pembuluh darah (seperti saat dokter melakukan USG untuk melihat bayi di dalam perut wanita hamil).
|
Angiogram melibatkan penyuntikan pewarna ke dalam pembuluh darah agar dapat melihat oklusi atau penyumbatan dengan lebih baik. |
Perlakuan
Perawatan oklusi arteri dan vena minor seringkali dapat mencakup beberapa modifikasi gaya hidup, seperti:
- Makan lebih sehat: Makan banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak sambil membatasi gula, natrium, dan lemak jenuh.
- Berhenti merokok
- Mulai program latihan
|
Perawatan untuk oklusi arteri dan vena mungkin termasuk makan lebih banyak buah dan sayuran. |
Perawatan pembekuan darah seringkali melibatkan penggunaan obat antikoagulan, seperti Coumadin/warfarin, yang membantu memecah atau melarutkan gumpalan darah. Perawatan yang paling invasif termasuk angioplasti dan stenting. Angioplasti adalah prosedur di mana balon yang sangat kecil digelembungkan di dalam pembuluh darah agar tetap terbuka. Stent adalah tabung kecil yang terbuat dari kawat yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah agar tetap terbuka .
Ringkasan Pelajaran
Penyakit pembuluh darah perifer (PVD) adalah kondisi yang mencegah aliran darah melalui arteri dan vena tubuh. Dua contoh spesifik PVD termasuk oklusi arteri dan vena , yang terjadi ketika arteri atau vena tersumbat oleh berbagai zat. Oklusi arteri biasanya disebabkan oleh aterosklerosis (penumpukan timbunan lemak di dalam pembuluh darah), sedangkan oklusi vena biasanya disebabkan oleh trombosis (ketika bekuan darah terbentuk di dalam pembuluh darah).
Diagnosis oklusi arteri dan vena dapat dilakukan dengan beberapa prosedur berbeda, termasuk:
- Ankle-brachial index (ABI) – Tekanan darah di tungkai yang secara signifikan lebih rendah daripada tekanan darah di lengan biasanya merupakan tanda positif oklusi tungkai.
- Angiografi : Melibatkan penyuntikan pewarna ke dalam pembuluh darah dan kemudian melihat pembuluh darah melalui sinar-X.
- USG : Penggunaan gelombang suara untuk melihat ke dalam pembuluh darah seseorang.
Pengobatan kasus kecil oklusi arteri dan vena seringkali mencakup modifikasi gaya hidup dasar seperti makan lebih sehat, berolahraga, dan berhenti merokok. Gumpalan darah dapat diobati dengan obat antikoagulan seperti Coumadin/warfarin. Kasus oklusi yang lebih serius mungkin memerlukan prosedur yang lebih invasif, termasuk:
- Angioplasti : Prosedur di mana balon yang sangat kecil digelembungkan di dalam pembuluh darah untuk membantunya tetap terbuka.
- Stent – Sebuah tabung kecil yang terbuat dari kawat dimasukkan ke dalam pembuluh darah agar tetap terbuka.
Penafian Medis: Informasi di situs ini hanya untuk informasi Anda dan bukan pengganti saran medis profesional.