Bahan konduktor adalah bahan atau zat yang sangat mudah menghantarkan listrik dan mempunyai hambatan atau resistensi yang kecil sehingga arus listrik dapat mengalir dengan baik.
Konduktor merupakan zat/bahan yang dapat melakukan proses konduksi dengan baik. Bahan-bahan konduktor umumnya berbentuk logam seperti besi, tembaga, perak, maupun alumunium.
Bahan-bahan di atas banyak digunakan untuk peralatan yang memerlukan perhubungan antara arus listrik atau panas dengan cepat. Peralatan masak seperti panci atau wajan, serta kawat dalam kabel listrik menggunakan bahan-bahan konduktor.
Contoh Bahan Konduktor
Contoh benda konduktor bisa sangat mudah ditemui di sekitar kita. Benda konduktor panas dan listrik yang baik adalah benda yang terbuat dari bahan logam, besi, tembaga, perak, dan aluminium.
Contoh benda konduktor, yakni
1. Wajan
2. Panci
3. Dandang
4. Teko
5. Paku
6. Sendok dan garpu logam
7. Kawat
Berdasarkan contoh di atas, sebagian besar benda konduktor terdapat pada peralatan masak. Penggunaan bahan konduktor pada alat masak bertujuan agar masakan cepat panas dan matang.
Contoh bahan konduktor di dapur adalah wajan dari alumunium dan berbagai alat dari besi.
Contoh bahan konduktor pada alat-alat listrik adalah tembaga.
Sifat Konduktor
Konduktor memiliki beberapa sifat yang memungkinkannya bisa menghantarkan arus listrik/panas. Sifat konduktor adalah sebagai berikut:
– Memiliki daya hantar listrik. Daya hantar listrik didapat dari banyaknya elektron-elektron bebas yang terkandung dalam bahan konduktor.
– Resistivitas kecil. Semakin kecil hambatan jenis atau resistivitas suatu bahan, maka semakin baik nilai konduktivitasnya.
– Daya hantar panas tinggi. Bahan-bahan logam sebagian besar memiliki daya hantar panas tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai konduktor.
– Tegangan tarik kuat. Tegangan tarik dipengaruhi oleh aliran arus dan suhu. Semakin kuat suatu bahan mengatasi pengaruh suhu dan aliran arus, maka semakin baik bahan tersebut berfungsi sebagai konduktor.