Tidak seperti mamalia, serangga adalah invertebrata, yang berarti mereka tidak memiliki kerangka internal. Sebaliknya, mereka memiliki eksoskeleton yang tidak hidup yang terletak di luar tubuh mereka. Eksoskeleton ini melindungi organ internal serangga, mencegahnya mengering, menempel pada otot serangga dan memungkinkan serangga untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungannya.
Fungsi Eksoskeleton
Memahami manfaat eksoskeleton ini membantu menjelaskan mengapa serangga memiliki kerangka di luar tubuh dan apa zat yang melindungi rangka luar serangga.
1. Perlindungan
Serangga dilindungi oleh eksoskeleton mereka, rangka luar ini dibuat dari zat karbohidrat yang dikenal sebagai kitin. Penutup luar yang keras ini mencegah akses mudah ke organ-organ internal yang lebih rentan. Di bawah eksoskeleton, serangga memiliki lapisan epidermis yang mirip dengan kulit manusia. Tetapi rangka luar membentuk semacam baju besi di atas epidermis dengan cara yang hampir sama dengan baju besi abad pertengahan yang melindungi kulit dan organ para ksatria dalam pertempuran.
Selain itu, eksoskeleton berhasil mengusir parasit, jamur, virus dan penyerang biologis lainnya sehingga serangga dapat tetap aman dan sehat. Selanjutnya, pigmen yang bertanggung jawab untuk menciptakan pola warna pada serangga yang berfungsi untuk menangkal predator potensial diproduksi di eksoskeleton.
2. Menjaga Cairan Tubuh
Eksoskeleton serangga dikeluarkan dari epidermis mereka dan membentuk tiga lapisan: endokutikula, eksokutikula dan epikutikula. Epikutikula adalah lapisan paling atas dan sebenarnya tahan air. Peran utama epikutikula adalah membantu serangga menjaga airnya agar tidak mengering. Selain itu, epikutikulamencegah air masuk ke tubuh serangga, yang bisa menenggelamkannya. Kedua prestasi dicapai berkat lapisan molekul lilin di dalam lapisan ini yang membentuk penghalang tahan air. Karena rangka luar dibuat dari zat karbohidrat yang dikenal sebagai kitin, ia sebenarnya tetap lembab dengan sendirinya.
3. Sebagai Lampiran Otot
Pada manusia dan mamalia lainnya, otot tidak menempel langsung ke tulang. Sebaliknya, mereka terhubung melalui tendon dan ligamen. Pada serangga, otot-otot secara langsung melekat pada eksoskeleton mereka. Karena eksoskeleton bukan permukaan tunggal tetapi terdiri dari beberapa lempeng bersendi, pergerakan otot serangga menyebabkan lempeng eksoskeleton yang terhubung bergerak juga. Gerakan otot / lempeng ini memungkinkan serangga untuk bergerak. Karena metode ini, otot-otot serangga memiliki area yang hampir tak terbatas untuk ditempelkan, sehingga memungkinkan pergerakan yang lebih bervariasi.
4. Sebagai Informasi Sensorik
Serangga mengumpulkan informasi sensorik tentang lingkungannya melalui sensorororeseptor, kemoreseptor dan fotoreseptor. Dua jenis reseptor pertama sering terletak di eksoskeleton serangga (yang ketiga muncul di mata majemuk dan ocelli). Mekanoreseptor mengambil informasi tentang pergerakan atau lokasi di sekitar serangga. Sebagai contoh, sensan campaniform adalah reseptor oval datar dalam rangka luar yang mendeteksi tekukan. Lapisan kutikula yang membentuk eksoskeleton juga mengandung kemoreseptor yang bertanggung jawab untuk mencicipi dan mencium. Reseptor ini biasanya terletak di rambut atau piring.