Berikut adalah beberapa bentuk-bentuk disosiatif antara lain sebagai berikut:
1. Persaingan (Competition)
Persaingan merupakan suatu proses ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingan terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas atau menjadi pusat perhatian umum. Persaingan dilakukan dengan norma dan nilai yang diakui bersama dan berlaku pada masyarakat tersebut. Persaingan yang disertai dengan kekerasan, ancaman, atau keinginan untuk merugikan pihak lain dinamakan persaingan tidak sehat.
2. Kontravensi
Kontravensi merupakan suatu sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi adalah suatu proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebab kontravensi yaitu perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat atau bisa juga pendirian menyeluruh masyarakat. Adapun beberapa bentuk kontraversi antara lain sebagai berikut:
- Kontravensi umum, seperti penolakan, keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan mengancam pihak lawan.
- Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang di depan umum.
- Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan penyebaran desas-desus.
- Kontravensi rahasia, seperti membocorkan rahasia atau berkhianat.
- Kontravensi taktis, seperti mengejutkan kelompok lawan provokasi dan intimidasi.
3. Pertikaian
Pertikaian merupakan proses social bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian perselisihan sudah mulai terbuka. Pertikaian terjadi karena semakin tajamnya perbedaan antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Pertikaian muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewat ancaman atau kekerasan.
4. Pertentangan atau Konflik (conflict)
Pertentangan atau konflik merupakan suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik biasa terjadi disertai ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan menimbulkan disorganisasi sosial. Adapun bentuk bentuk konflik atau pertentangan diantaranya yaitu:
- Pertentangan pribadi, yaitu individu yang sejak mereka mulai berkenalan sudah tidak saling menyukai. Awal buruk dikembangkan akan menimbulkan kebencian. Masing-masing pihak akan berusaha menghancurkan pihak lawan.
- Pertentangan rasial, yaitu pertentangan yang terjadi karena kepentingan kebudayaan. Keadaan bertambah buruk jika ada salah satu ras yang menjadi golongan minoritas.
- Pertentangan antarkelas sosial, yaitu pertentangan yang terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan, misalnya perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh.
- Pertentangan politik, yaitu pertentangan yang terjadi antar golongan dalam masyarakat antara negara-negara berdaulat. Contohnya seperti pertentangan yang terjadi antarpartai poltiik menjelang pemilu atau pertentangan antar negara.
- Pertentangan yang bersifat internasional, yaitu pertentangan yang disebabkan oleh kepentingan yng lebih luas menyangkut kepentingan naional dan kedaulatan masing-masing negara. Jika terdapat pihak yang tidak bisa mengendalikan diri, maka akan terjadi peperangan.