Skip to content
Menu
  • Travel
  • Perbedaan
Menu

Homeostasis adalah: Pengertian dan Contohnya

Posted on 2023-01-14

Homeostasis adalah cara menjaga keseimbangan dari kata Yunani “homeo”, yang berarti “sama”, dan “stasis”, yang berarti “stabil”.

Homeostasis penting untuk menstabilkan fungsi kesehatan dari suatu organisme, seperti kulit, ginjal atau hati, dan biasanya terdiri dari sistem kontrol umpan balik, menurut Biologi online.

Pengertian Homeostasis

Homeostasis adalah Konsistensi dan uniformitas dari lingkungan internal tubuh yang mempertahankan fungsi normal tubuh ( Anderson, 1996 ).

Pendapat lain mengatakan bahwa Homeostasis adalah suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang di alaminya.

Homeostasis adalah Kemampuan proses fisiologis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan dan kecenderungan semua jaringan hidup guna memelihara dan mempertahankan kondisi setimbang atau ekuilibrium ( Cannon, 1926 )

Homeostasis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau terhadap lingkungan internal atau eksternal yang senantiasa berubah sebagai suatu kunci keberhasilan, bertahan dan tetap hidup, atau suatu keadaan seimbang yang sifatnya dinamis, yang dipertahankan tubuh melalui pergeseran dan penyesuaian atau adaptasi terhadap ancaman yang berlangsung secara konstan ( Dubois, 1965 )

Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme.

Homeostatis adalah Proses yang terjkadi dalam organism hidup untuk mempertahankan lingkungan intern ini dalam kondisi agar optimal bagi kehidupan organisme. Jadi, kesimpulan dari homeostasis adalah Suatu proses perubahan yang terus menerus atau suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang dialaminya yang sifatnya dinamis yang berlangsung secara konstan, dan terjadi pada setiap organisme.

Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalamai stress sehingga tubuh secara alamiyah akan melakukam mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisisi nyang seimbang.

Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu system endokrim dan saraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia.

Contoh Homeostasis dalam Tubuh Manusia

Ada beberapa contoh homeostasis dalam tubuh manusia. Pelajari cara tubuh kita mempertahankan keadaan homeostasis untuk memastikan kelangsungan hidup kita.

Keseimbangan asam-basa

Tubuh mengontrol jumlah asam dan basa dalam darah. Ketika jumlah senyawa asam dalam darah meningkat, keasaman tubuh juga meningkat. Hal ini terjadi ketika seseorang mengkonsumsi atau menghasilkan senyawa yang lebih asam atau ketika tubuh gagal untuk menghilangkan senyawa asam. Ketika jumlah senyawa alkali dalam darah meningkat, alkalinitas tubuh meningkat. Keseimbangan asam-basa mengacu pada keseimbangan antara alkalinitas dan keasaman dalam darah, yang diukur pada skala pH. Ginjal dan paru-paru, bersama dengan sistem penyangga, membantu mengendalikan keseimbangan asam-basa.

Ginjal mengekskresikan asam dan basa berlebih. Kerusakan ginjal dapat mengurangi kemampuan ginjal untuk mengeluarkan zat ini, yang mengarah ke gangguan dalam keseimbangan asam-basa. Paru-paru mengontrol kadar pH dengan mengeluarkan karbon dioksida. Ketika seseorang mengembuskan napas, diafragma mendorong karbon dioksida keluar dari tubuh. PH darah mengalami perubahan ketika kedalaman dan kecepatan pernapasan berubah, sehingga memungkinkan untuk menyesuaikan pH darah dalam waktu kurang dari satu menit. Sistem buffer mencegah perubahan mendadak dalam keasaman dan alkalinitas. Sistem ini terdiri dari asam lemah dan basa lemah yang terjadi secara alami dalam tubuh manusia.

Suhu tubuh

Satu lagi contoh yang paling umum dari homeostasis pada manusia adalah pengaturan suhu tubuh. Suhu tubuh normal adalah 37 derajat C atau 98,6 derajat F. Jika suhu berada di atas atau di bawah tingkat normal dapat menyebabkan komplikasi serius. Kegagalan otot terjadi pada suhu 28 derajat C atau 82,4 derajat F. Pada 33 derajat C atau 91,4 derajat F, manusia kehilangan kesadaran. Pada suhu 42 derajat C atau 107,6 derajat F, sistem saraf pusat mulai rusak. Kematian terjadi pada suhu 44 derajat C atau 111,2 derajat Fahrenheit. Tubuh mengontrol suhu dengan memproduksi panas atau melepaskan kelebihan panas.

Konsentrasi glukosa

Konsentrasi glukosa mengacu pada jumlah glukosa (gula darah) yang hadir dalam aliran darah. Tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi, tapi terlalu banyak atau terlalu sedikit glukosa dalam aliran darah dapat menyebabkan komplikasi serius. Tubuh menggunakan hormon untuk mengatur konsentrasi glukosa. Insulin mengurangi konsentrasi glukosa, sedangkan kortisol, glukagon dan katekolamin untuk meningkatkan konsentrasi glukosa.

Tingkat kalsium

Tulang dan gigi mengandung sekitar 99 persen kalsium dalam tubuh, sementara yang 1 persen beredar dalam darah. Terlalu banyak kalsium dalam darah dan terlalu sedikit kalsium dalam darah keduanya memiliki efek negatif. Jika kadar kalsium darah menurun secara signifikan, kelenjar paratiroid mengaktifkan reseptor kalsium dan melepaskan hormon paratiroid. Hormon paratiroid meberikan sinyal pada tulang untuk melepaskan kalsium untuk meningkatkan jumlah kalsium dalam aliran darah. Jika kadar kalsium meningkat terlalu banyak, kelenjar tiroid melepaskan kalsitonin dan menyimpan lebih banyak kalsium dalam tulang. Hal ini mengurangi jumlah kalsium dalam darah.

Volume cairan

Tubuh memiliki mempertahankan untuk lingkungan internal yang konstan, yang berarti harus mengatur kerugian dan keuntungan dari cairan. Hormon membantu mengatur keseimbangan ini dengan menyebabkan ekskresi atau retensi cairan. Jika tubuh tidak memiliki cukup cairan, hormon antidiuretik memberikan sinyal pada ginjal untuk mempertahankan cairan dan menurunkan produksi urine. Jika tubuh memiliki terlalu banyak cairan, akan menekan aldosteron dan memberikan sinyal untuk ekskresi urin berlebih.

Related Post

  • Apa itu Amoeba?
  • 4 Klasifikasi Jamur dan Contohnya (Fungi)
  • Manfaat Gliserol bagi Tubuh
  • Ciri-ciri dan Klasifikasi Amoeba
  • Proses dan Tahapan Glikolisis
  • Ciri-ciri Hewan
  • Ciri-ciri Archaebacteria
  • Pengertian dan Ciri-ciri Diatom
  • Ciri-ciri Tumbuhan Air

1 thought on “Homeostasis adalah: Pengertian dan Contohnya”

  1. Qurnia Ali berkata:
    2015-09-28 pukul 09:19

    Maksud dari homeostatis
    Dan dengan adanya gougle ini saya bisa mengerjakan soal,terimakasih gougle

Comments are closed.

Pos-pos Terbaru

  • Homeostasis adalah: Pengertian dan Contohnya
  • Apa itu Amoeba?
  • 4 Klasifikasi Jamur dan Contohnya (Fungi)
  • Ciri-ciri dan Klasifikasi Amoeba
  • Manfaat Gliserol bagi Tubuh
  • Proses dan Tahapan Glikolisis
  • Pengertian, Jenis, dan Contoh Energi Kinetik
  • Ciri-ciri Hewan
  • Ciri-ciri Archaebacteria
  • Pengertian Hematologi
©2023 | Design: Newspaperly WordPress Theme